Usai Vakum Dua Tahun, Himpunan Mahasiswa Seni Rupa Murni UNS Kembali Menggelar Acara Dodolanan

Usai Vakum Dua Tahun, Himpunan Mahasiswa Seni Rupa Murni UNS Kembali Menggelar Acara Dodolanan

UNS -Usai vakum dua tahun, acara Dodolanan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali digelar. Acara ini berlangsung di Gedung H. B. Sutopo FSRD UNS pada 6—8 April 2023.

Dodolanan dikemas dalam berbagai rangkaian acara di dalamnya, seperti workshop dari empat studio yang ada di Seni Rupa Murni, yakni studio patung, studio keramik, studio grafis dan studio lukis. Selain itu, terdapat juga berbagai tenant yang dibuka untuk meramaikan acara yang disandingkan dengan berbagai hiburan dari mahasiswa, seperti live music, live mural, tari tradisional, dan performance art. Dodolanan juga menyediakan takjil gratis untuk para pengunjung yang datang dalam acara tersebut.

Rifqi Brana Arkan, selaku Ketua Panitia Dodolanan membagikan sedikit harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan kesan baik kepada para panitia maupun kepada pengunjug yang hadir.

“Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Dodolanan ini adalah agar Prodi Seni Rupa Murni bisa lebih dikenal luas oleh masyarakat dan juga sebagai ajang berbagi kepada sesama. Seperti halnya nama dari kegiatan Dodolanan yang berarti ‘dodol’ dan ‘dolanan’, maka sudah sepatutnya jika acara ini mempunyai berbagai variasi kegiatan yang mengedukasi sekaligus menghibur,” ujarnya saat memberikan sambutan.

Dyah Yunik Kurniawati S.Sn., M.Sn., selaku Pembina Himpunan Seni Rupa Murni juga turut menantikan kembalinya acara Dodolanan ini.

“Dodolanan ini kembali setelah dua tahun mati suri sehingga saya harap acara ini bisa lebih ramai dan diketahui tidak hanya di kalangan mahasiswa saja, tapi juga di masyarakat luas. Sebenarnya cara yang efektif untuk bisa mendatangkan masa adalah dengan mengekspos dan mempromosikan kegiatan Dodolanan di berbagai platform media sosial, maka sudah menjadi tugas kalian untuk bisa mengangkat prodi ini menjadi lebih dikenal,” tuturnya.

Kepala Prodi Seni Rupa Murni UNS, Dr. Setyo Budi, M.Sn. juga turut mengapresiasi kegiatan ini. “Dodolanan itu hanya bisa dan boleh dimiliki oleh Seni Rupa saja karena kata ‘dodol’ dan ‘dolanan’ memang sangat mewakili jiwa-jiwa para perupa. Hanya Seni Rupa yang bisa bermain sekaligus berbisnis,” ujar Dr. Setyo Budi. HUMAS UNS

Skip to content