Usung Materi Perubahan Sosial, Mahasiswa UNS Sukses Raih Juara 3 Lomba Micro Teaching di Bali

Usung Materi Perubahan Sosial, Mahasiswa UNS Sukses Raih Juara 3 Lomba Micro Teaching di Bali

UNS — Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil meraih juara 3 Lomba Micro Teaching yang digelar oleh Asosiasi Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi se-Indonesia (Appsanti) di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali. Ia adalah Meita Indah Setyaputri.

Meita merasa bersyukur atas raihan prestasinya ini. Ia juga turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukungnya.

“Saya merasa sangat bersyukur dan bangga karena bisa menjadi perwakilan mahasiswa yang membawa nama UNS hingga ke Bali dengan lawan dari berbagai universitas di Indonesia. Saya juga merasa sangat bahagia karena dapat merasakan liburan ke Bali, tapi tetap membawa prestasi. Tentunya, saya mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukung saya, seperti keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat saya. Tak lupa, dosen-dosen Pendidikan Sosiologi Antropologi yang telah memberikan ilmunya kepada saya, terkhusus kepada Kepala Prodi Dr.rer.nat. Nurhadi, S.Ant., M.Hum. yang telah mendukung saya secara penuh dalam kompetisi ini,” terang Meita, Jumat (25/11/2022).

Meita menjelaskan bahwa perlombaan yang terselenggara bulan lalu ini terdiri dari tiga tahap seleksi yaitu seleksi tingkat prodi, seleksi finalis, dan babak final. Pada babak penyisihan, Meita menggunakan materi interaksi sosial, sedangkan ketika babak final, ia menggunakan materi perubahan sosial. Kedua materi tersebut berkaitan tentang realitas sosial di masyarakat dengan fokus penilaian pada tahapan mengajar dan kekreatifan media pembelajaran.

Meita mengungkapkan bahwa prestasi ini menjadi tolok ukur kemampuan yang ia miliki. Menurutnya, seseorang tidak akan tahu tingkat kemampuan yang ia miliki jika tidak berani mencoba melakukan sesuatu yang menghasilkan kebermanfaatan.

“Dari prestasi ini saya belajar bahwa kita tidak akan tahu seberapa jauh kemampuan kita jika kita tidak berani mencobanya. Walaupun di awal ragu tapi ketika memang hal itu baik dan bermanfaat, maka harus diperjuangkan sebagai wujud kualitas dan kuantitas dalam mengusahakan apa yang kita harapkan,” ungkap Meita.

Pada akhir sesi wawancara, Meita berpesan untuk selalu berdoa dan berusaha. Ia mengajak untuk tidak berhenti berusaha karena menurutnya dunia penuh dengan kesempatan dan keberuntungan.

“Takdir itu milik Allah, tapi usaha dan doa itu milik kita. Ayo jangan berhenti berusaha karena dunia itu penuh kesempatan dan keberuntungan yang tidak akan kita temukan di tanah seberang, melainkan ada di bawah kaki kita sendiri. Keep spirit!” pesan Meita. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content