Workshop Konsorsium Hankam: Hadapi Ancaman dan Hilirisasi Inovasi

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Workshop Konsorsium Bidang Pertahanan dan Keamanan (Hankam) dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-21, Kamis (11/8/2016). Workshop bertempat di Ruang Sidang II Kantor Pusat Gedung dr. Prakosa UNS dengan menghadirkan pembicara utama yakni Panglima TNI Republik Indonesia Gatot Nurmantyo. Workshop ini dihadiri oleh 160 peserta yang berasal dari akademisi perguruan tinggi, anggota penelitian dan pengembangan TNI, pelaku industri strategis, dan pegawai instansi pemerintah daerah serta beberapa direktur utama Perseroan Indonesia diantaranya adalah PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad , PT Terafo, dan PT INKA.

Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.

Gatot Nurmantyo, selaku pembicara utama, menyampaikan materi tentang bagaimana memahami jati diri dan ancaman yang akan di hadapi oleh Indonesia selama beberapa tahun ke depan. Menurut Gatot, ancaman terbesar yang akan dihadapi oleh Indonesia bukanlah jenis ancaman yang berkaitan dengan bidang militer, melainkan bidang pangan. Indonesia sebagai negara ekuator memiliki sumber daya alam yang sangat potensial untuk menimbulkan konflik antar-negara. Gatot menekankan perlunya suatu tindakan untuk mempertahankan keamanan dan kedaulatan bangsa Indonesia di berbagai bidang, khususnya bidang ekonomi dan pangan.

“Kita harus mempersiapkan generasi muda kita menghadapi ancaman ini. Bagaimana cara untuk menggerakan ekonomi dari bawah. Kelak, impian saya, kita bisa menciptakan inovasi sendiri. Sepeda motor, mobil, ponsel, mesin-mesin pertanian, mesin-mesin pabrik, semuanya buatan sendiri, dengan merek ‘GARUDA’,” ungkap Gatot.

Selain Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, hadir pula Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Timbul Siahaan, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Muhammad Dimyati, serta Direktur Jendral Penguatan Inovasi, Jumain Appe sebagai pemberi materi. Ketiga direktur jendral memberikan materi yang berkenaan dengan kebijakan bidang hankam lainnya seperti mapping alutsista dan hilirisasi hasil penelitian dan inovasi. Dalam workshop ini, peserta  dibagi menjadi beberapa grup diskusi dengan leader direktur utama Perusahaan Perseroan yang telah hadir untuk merundingkan program apa yang dapat mendukung hilirisasi alutsista ke depan.

Hankam
Rektor UNS, Ravik Karsidi.

Rektor UNS, Ravik Karsidi berharap hasil dari workshop ini mampu memberikan pengarahan apa saja riset-riset hankam yang harus dilakukan untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang lebih kuat. “Workshop ini menjadi wadah yang sangat penting untuk membangkitkan semangat di bidang hankam, mendekatkan diri dengan masyarakat, serta mengembangkan riset-riset teknologi hankam khususnya antara civitas akademika dengan TNI untuk mempercepat proses hilirisasi,” pungkas Ravik. [anggiayu.red.uns.ac.id]

Skip to content