Yayasan Alumni Peduli Bantu Cetak Lulusan Unggul

UNS – Apabila kita berbicara tentang gerabah yang dibuat dengan cara diinjak-injak, dipukul-pukul, ditekan-tekan dan dibakar, begitu pula kita menggambarkan masa-masa perkuliahan. Para mahasiswa dituntut untuk menimba ilmu dengan sangat keras. Seringkali mereka mereka merasa tugas selalu datang silih berganti dan seolah tidak akan berhenti. Bahkan saat sedang berkumpul dengan teman untuk bersantai dan bercanda ria, pikiran selalu dihantui oleh tugas yang belum terselesaikan. Adakalanya pula mahasiswa melewati satu fase dimana mahasiswa tidak pernah merasa benar, fase ini disebut revisi. Momen-momen seperti inilah yang menempa para mahasiswa agar bisa menjadi seperti gerabah, cantik, mempesona, berkualitas, dan memiliki nilai jual yang tinggi saat menjadi seorang alumni.

Alumni yang cantik, mempesona, berkualitas, dan memiliki jual yang tinggi barangkali cocok untuk mendeskripsikan para alumni Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Selain dalam 42 tahun perjalanannya mencetak lulusan-lulusan unggul, Teknik Sipil UNS juga mampu membuat sebuah yayasan bernama Yayasan Alumni Peduli (Alped). Yayasan ini menjadi wadah bagi para mahasiswa Teknik Sipil agar tetap dapat menimba ilmu. Bantuan yang diberikan berupa beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu namun berprestasi dan memiliki semangat juang yang tinggi

Permasalahan biaya untuk kuliah memang seringkali menjadi hambatan. Besarnya UKT yang diberikan tidak semua orang mampu membayar. Berkat Yayasan yang dibangun sejak November 2015 ini, ratusan mahasiswa Teknik Sipil dapat menyelesaikan studinya dan banyak diantara mereka tersebar menempati posisi penting di pemerintahan maupun perusahaan swasta.

“Saya lihat ada orang tua yang berkata, nak bapak tidak sanggup membiayai, itu sesuatu yang sangat mengecewakan, oleh karena itu zaman sekarang tidak boleh ada lagi, karena alasan finansial tidak melanjutkan studi. Untuk itu, Alped hadir untuk membantu keluarga yang kurang mampu tapi mempunyai putra atau putri yang prestasi akademiknya cukup untuk melanjutkan studi di Teknik Sipil UNS, InshaAllah kami akan bantu”, jelas Sofa Narwoto selaku pendiri Yayasan Alped di acara Reuni akbar Teknik Sipil UNS 2018 pada Sabtu (7/4/2018) di Gedung Auditorium UNS.

“Sampai saat ini kami sudah memberikan rata-rata per semester kita bantu mahasiswa 100 orang dengan rata-rata 3.5 juta rupiah. Dana sebesar itu juga untuk biaya hidup, bantuan KP magang dengan lokasi di luar Jawa Tengah, juga beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dengan IPK minimal 3.7,” terang Sofa.

Sofa Marwanto
Sofa Marwanto selaku pendiri Yayasan Alped

Sumber dana Yayasan Alped berasal dari donasi para alumni. Semangat untuk berdonasi sangat kuat bahkan terlihat seperti ada persaiangan untuk menjadi yang terbaik dari setiap angkatan. Bambang Pramujo selaku Ketua Yayasan Alped menjelaskan ada 6.5% donator dari total sekitar 4700 alumni yang aktif berdonasi untuk Yayasan Alped.

“Donatur aktif saat ini mencapai 6.5% dari total alumni yang berjumlah sekitar 4700 alumni. Donasi yang terkumpul sampai Maret 2018 adalah sebesar 2.3 miliar rupiah. Dan yang sudah tersalur kepada adek-adek kita sebesar 1.5 miliar rupiah,” jelas Bambang.

Harapan besar diletakkan di atas pundak setiap alumni Teknik Sipil untuk ikut berkontribusi dalam program ini. Ketika sudah terbang jauh dan tinggi di angkasa, UNS selalu menanti kepulangan para alumni. Sebagaimana yang sudah dilakukan para alumni Prodi Teknik Sipil UNS bersama Yayasan Alped mereka terus berkontribusi dalam membangun generasi baru. Humas.red-uns/Imr/Isn

Skip to content