Sang Pejuang Insinyur Jalan Raya

Dr. Ir. Masrianto, MT

“Intinya saya dulu angkatan 78 Fakultas Teknik Sipil UNS.” Begitulah awal mula percakapan dengan Masrianto pagi itu. Walaupun wawancara hanya dapat dilakukan via telpon karena saat itu Masrianto sedang memberikan kuliah di Program Pascasarjana Univerversitas Diponegoro, namun nada suara yang ramah mencerminkan kebaikan hati Masrianto.

“Petualang”. Mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Masrianto. Bagaimana tidak, selama masa kariernya, Masrianto telah delapan kali pindah dari satu propinsi ke propinsi lain. “Saya delapan kali, kalau anak saya pindah sekolah tujuh kali,” ceritanya sambil tertawa.

Petualangan nampaknya memberi pengalaman yang berharga. Terutama dalam menjelajah jalanan propinsi yang tidak lepas dari peran Binamarga yang memberikan beasiswa kepada Masrianto untuk melanjutkan studi di Program Pascasarjana Jalan Raya Institut Teknologi Bandung. Akhir tahun 1985 Masrianto menyelesaikan studinya di ITB.

Pasca studinya di ITB, Masrianto kemudian bekerja di Kantor Pusat Jakarta. Beberapa bulan berselang Masrianto kemudian dipindahtugaskan sebagai Project Officer di Propinsi Riau. Selama dua tahun Bapak dari empat orang anak ini mengerjakan proyek Peningkatan Jalan Dumai Kota Pinang Riau.

Keberjalanan karier Masrianto pun berlanjut. Pada tahun 1988, Masrianto diangkat menjadi pemimpin proyek Jalan Rantau Berangin – Batas Sumut, Riau. Selama empat tahun mengerjakan proyek ini, kemudian pada tahun 1991 Masrianto diangkat sebagai Pimpinan Bagian Proyek Jalan dan Jembatan Provinsi Riau.

Pengalaman Masrianto sebagai Pimpinan Proyek pembuatan jalan dapat dikatakan lengkap. Setelah delapan tahun menetap di Propinsi Riau, Masrianto kemudian dipindahtugaskan ke Provinsi Aceh selama tiga tahun dan provinsi Jawa Tengah selama lima tahun.

Tahun 2004 mungkin dapat dikatakan sebagai tahun kembalinya Masrianto ke Jakarta. Pria kelahiran Semarang, 16 Juli 1959 ini diangkat sebagai Kasubid Wilayah Tengah V (Kalimantan) Ditjen Bina Marga. Tidak sampai disitu saja, karier Masrianto tetap berpindah dari tempat satu ke tempat lain. Hingga pada tahun 2013 ini, Masrianto menjabat sebagai Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Wilayah Jawa Timur-Jawa Tengah-Yogyakarta.

Ketika disinggung mengenai kiat suksesnya selama ini, Masrianto menjawab dengan bersemangat,”Bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat! Sebenarnya itu adalah moto Kementrian PU, saya bekerja di sana, jadi moto itu sebisa mungkin selalu saya tanamkan dalam diri.” Selain motto tersebut, Masrianto juga memiliki kiat sukses lain, yakni selalu ingat keluarga. Penyuka soto dan tahu genjrot ini juga menyebutkan bahwa orang-orang yang berpengaruh atas kesuksesannya saat ini adalah keluarga,”restu dari orang tua serta anak dan istri yang selalu membersamai memotivasi saya untuk selalu mencapai prestasi.”

Disinggung mengenai kejadian yang paling diingat pada saat berada di Universitas, Masrianto pun bercerita,”dulu waktu ujian Mekanik Teknik peserta ujiannya ada 250 mahasiswa. Yang lulus cuma satu. Walaupun dapat C tapi saya dulu sudah senang karena menjadi satu-satunya dari 250 mahasiswa.”

Di akhir perbincangan, Masrianto berpesan pada rekan-rekan mahasiswa untuk senantiasa tekun dalam belajar dan rajin membaca. Karena dengan begitu segala cita-cita dapat tercapai. Sebagai penutup Masrianto kembali berpesan agar mahasiswa Fakultas Teknik meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris. Karena kelak di kemudian hari penguasaan Bahasa Inggris sangat diperlukan dalam dunia kerja.

Biodata:
Nama : Dr. Ir. MASRIANTO, MT
Tempat / TanggalLahir : Semarang, 16 Juli 1959
Jabatan : Kepala Balai Besar Pelaksanaan JalanNasional
Wilayah V (Jawa Tengah, Jawa Timur,
D.I. Yogyakarta) Dirjen Bina Marga

Skip to content