FKOR UNS jadi Konsultan Kelas Khusus Olahraga Kota Surakarta

UNS-Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi konsultan Kelas Khusus Olahraga (KKO) Kota Surakarta. KKO ini merupakan kelas untuk pelajar yang memiliki potensi di bidang olahraga dan menjadi wadah pembinaan atlet pelajar supaya mampu berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Pada tahun ini, FKOR UNS kembali menjadi konsultan KKO yang ke-4 kali bagi kelas lulusan SD sejak tahun 2017. Untuk pertama kali juga, tahun ini kelas KKO akan dibuka bagi lulusan SMP yang nantinya bertempat di SMA Negeri 4 Surakarta. Dalam persiapan memulai KKO, FKOR selaku konsultan KKO melakukan rapat koordinasi dengan SMA Negeri 4 Surakarta pada Kamis (4/6/2020) di Ruang Dekan FKOR UNS.

Dekan FKOR UNS, Dr. Sapta Kunta mengutarakan bahwa FKOR akan berkomitmen dalam menjalankan tugasnya sebagai konsultan KKO di Kota Surakarta. “Selain melakukan edukasi, jangan sampai menjadi menara gading, karena salah satu misi FKOR yaitu menciptakan tenaga keolahragaan yang tahu konsep dan bisa berolahraga. Intinya, kalau ada pembinaan yang dilakukan sejak dini, maka secara konsep dapat diimplementasikan dalam KKO,” ujar Dr. Sapta Kunta.

Terdapat 13 jenis cabang olahraga yang menjadi bidikan kelas khusus ini, yakni taekwondo, pencak silat, karate, atletik, renang, tenis lapangan, tenis meja, panahan, bola voli, sepak bola, anggar, dan judo. Prestasi yang sudah ditorehkan siswa KKO yang ditangani oleh FKOR UNS juga tidak main-main.

“Kelas bagi lulusan SD sudah masuk tahun keempat, siswa KKO yang kami tangani terbukti sangat berkontribusi secara signifikan. Bahkan sebanyak 40% bimbingan di Jawa Tengah merupakan hasil dari KKO yang kami bina,” ungkapnya.

KKO ini dibedakan menjadi dua jenjang, yang pertama yaitu bagi lulusan SD yang ditempatkan di SMP Negeri 1 Surakarta, kemudian bagi lulusan SMP akan bertempat di SMA Negeri 4 Surakarta. Animo pendaftar KKO sejak pertama dibuka sangat banyak, sedangkan kuota yang disediakan tidak banyak. Oleh karena itu dilakukan proses seleksi untuk menghasilkan siswa yang benar-benar berpotensi di bidang olahraga dan akademik.

“Kami tidak hanya bekerjasama dengan Dinas Olahraga saja, tetapi juga Dinas Pendidikan. Jadi, misal ada calon peserta yang memiliki prestasi olahraga bagus tetapi prestasi akademiknya tidak memenuhi kriteria, maka tidak kami loloskan. Sebab, dalam olahraga terdapat slogan bahwa secara afektif, keterampilan, dan kognitif harus bagus, jadi kita bantu ke arah sana,” imbuh Dr. Sapta Kunta.

Ia juga berharap selaku konsultan KKO, edukasi dari pembinaan prestasi olahraga harus betul-betul sistematis dan berkelanjutan.

Melalui KKO ini, diharapkan seluruh pelajar yang berhasil lolos tes dapat berprestasi di bidang olahraga dan juga akademis. Sehingga dalam jiwa sportivitas dan demokrasi yang ada pada olahraga betul-betul diterapkan dalam kehidupan.Humas UNS/Bayu

Skip to content