Dr. Ir. Puji Winarni, MA: dari Pegawai Pabrik Es Mambo hingga Badan Standardisasi Nasional

Kemauan dan kerja kerasnya berbuah manis dengan prestasinya sebagai mahasiswa terbaik dengan perolehan tertinggi se-Fakultas Pertanian UNS tahun 1985

Dr. Ir. Puji Winarni, MA

Sejak kecil, dia adalah sosok pekerja keras. Latar belakang ekonomi keluarga menuntutnya melakukan hal itu. Ia sudah menjadi penjual makanan. Pernah pula menjadi pekerja pabrik es mambo, penjahit, dan pembatik. Kini, Puji Winarni menjadi pekerja kantoran, Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasional.

Posisinya sekarang bukanlah usaha sekejap mata, namun Puji memulainya sedari dini. Merasa tertantang untuk membuktikan diri bahwa ia mampu mengubah kehidupannya, Puji selalu berusaha keras dalam sekolah. Tak jarang, juara umum ke-1 selalu disandangnya semasa sekolah. Prestasi itu terus berlanjut hingga bangku kuliah. Berbagai beasiswa pernah ia raih selama menempuh pendidikan tinggi.

Mimpinya memang pernah hampir pupus ketika separuh keluarga besar tidak mendukung keinginannya melanjutkan pendidikan ke universitas. Alasannya, klasik,  perempuan tidaklah perlu mengenyam pendidikan tinggi karena pada akhirnya ia hanya berkecimpung di ranah domestik rumah tangga. Situasi ini bertambah rumit ketika tawaran beasiswa dari IPB (Beasiswa Perintis II) tak bisa ia terima lantaran kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan tidak memungkinkannya mengambil beasiswa tersebut.

Tempo dulu

Kekecewaan Puji remaja akhirnya terobati dengan diterimanya status mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian (Agribisnis) di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) tahun 1980. Mimpi kuliah di IPB terganti dengan kuliah di Fakultas Pertanian UNS. Ketika ditanya mengapa ia memilih jurusan tersebut dengan santai Puji menjawab bahwa dirinya hanya ingin membuktikan diri jika mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian bisa lulus ‘normal’ khususnya dari segi waktu. Menurutnya, era 80-an terkenal dengan lamanya waktu studi bagi mahasiswa jurusan pilihannya itu. Pertimbangan biaya penyusunan skripsi yang terjangkau juga membantunya dalam pemilihan.

Walaupun terlahir bukan dari kalangan militer, Puji terbiasa dengan kedisiplinan. Itulah mengapa dia memilih Resimen Mahasiswa (Menwa) sebagai kegiatannya diluar bidang akademik. Sesekali ia juga mengikuti kegiatan para mahasiswa pencinta alam sebagai selingan. Kala itu, ia kembali ingin merubah image mahasiswa anggota Menwa yang menurutnya malas kuliah dan tidak berprestasi.

Keikutsertaannya dalam ketiga dunia tersebutlah yang mengasah kemampuan diri dan rasa percaya dirinya. Pada akhirnya, kemauan dan kerja kerasnya berbuah manis dengan prestasinya sebagai mahasiswa terbaik dengan perolehan tertinggi se-Fakultas Pertanian UNS tahun 1985. Bahkan, ia juga ditunjuk mewakili rekan-rekannya untuk memberikan sambutan pada saat upacara wisuda dulu.

Tak berhenti di bangku kuliah saja, di dunia kerja, ibunda dari Halida Putri Widyastuti ini juga menunjukkan kebolehannya. Penghargaan Satyalancana Karya Satya X dan XX disabetnya pada tahun 1999 dan 2007. Tak hanya itu, perempuan penyuka komik dan serial silat ini juga menjadi Pemimpin Proyek Terbaik LIPI tahun 1998.

Dan, kini

Keadaannya kini, tak lain berkat tekad kuat untuk mengubah hidup. Pengalaman masa kecil dan kuliah membuat istri dari Muhammad As. Hikam ini terbiasa melakukan pelbagai aktivitas dalam waktu bersamaan. Tidak tanggung-tanggung, berbagai organisasi dan jabatan ia duduki. Sederet jabatan struktural di LIPI ia emban mulai dari Kepala Sub Bagian Program dan Kurikulum BOP LIPI (1999); Kepala Bidang Penemuan Ilmiah Pusat Standarisasi LIPI (2001); Kepala Bidang Kompetensi Peneliti dan Asesor Pusat Standarisasi Sistem Mutu LIPI (2005); Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (2008); Kepala Pusat Penelitian Sistem Mutu Penelitian dan Teknologi Pengujian (2014); Ketua Dewan Pimpinan Lembaga Sertifikasi Personel-SP Pustan (2014); dan sekarang Sekretaris Utama Badan Standarisasi Nasional.

Seolah tak bisa diam, bungsu dari delapan bersaudara ini aktif juga di sejumlah organisasi profesi dan kegiatan penunjang keprofesionalitasnya. Sebut saja, Puji adalah salah satu anggota MASTAN dan Ketua Lembaga Sertifikasi Personil Asesor Sistem Mutu (SP-Pustan) sejak 2008 sampai sekarang; Bendahara Umum Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia (2009-sekarang); anggota Technical Advisory Board-TSP II (2013-2014), panitia teknis dalam Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi (2013-sekarang). Tak lupa, berbagai seminar, workshop, dan simposium baik nasional maupun internasional ia ikuti. Ia juga masih sempat menulis beberapa jurnal dan terbitan ilmiah untuk memantapkan kariernya di dunia penelitian tersebut.

Saking cintanya pada dunia penelitian Puji mengimbau generasi muda khususnya mahasiswa untuk belajar dan memanfaatkan sumber belajar dari mana saja. Hal ini menurutnya, agar mahasiswa lebih peka dan kritis terhadap kondisi lingkungan sekitar. Dengan peka dan paham, mahasiswa akan lebih mudah menuangkannya dalam sebuah penelitian yang berterima secara internasional serta lebih mudah mengakui hak kekayaan intelektual orang lain. Bahkan, dipenghujung wawancaranya, sang sekretaris BSN ini berpesan “Kalau bekerja, harus dengan penuh integritas serta selalu berkeinginan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan diri, insyaallah jalan menuju kesuksesan ada di depan mata”. [Anna red.uns.ac.id]

Skip to content