Dosen FEB UNS: Tranformasi Digital di Sektor Perbankan

UNS – Irwan Trinugroho, Ph.D, Pakar Perbankan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang juga sebagai Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS menuturkan bahwa pergeseran paradigma dari product centric ke customer centric merupakan salah satu pendorong utama transformasi digital di sektor jasa keuangan, khususnya untuk segmen bank retail. Menurutnya, pergeseran dari berfokus pada produk ke pelanggan ini menjadi pendorong utama tranformasi digital selain penetrasi internet dan ponsel pintar.

Hal tersebut disampaikan oleh Irwan saat menjadi pembicara tamu dalam ‘Regional Conference 2020’ di Universiti Teknologi Malaysia yang digelar via daring dengan tema ‘Industry 4.0’.

Lebih lanjut, Irwan menyampaikan pentingnya inovasi keuangan berbasis digital. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan pada level makro. Sementara pada level mikro, inovasi ini akan meningkatkan efisiensi proses bisnis bank, akuisisi pelanggan baru, peningkatan jumlah transaksi, peningkatan fee-based income, dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja bank.

“Dalam konteks di Indonesia, level implementasi dari digital banking saat ini bervariasi. Tergantung dari jenis bank, ukuran bank, dan juga target pasarnya,” ujar Irwan, Selasa (30/6/2020).

Kepala Center for Fintech and Banking UNS ini pun menambahkan, beberapa fitur layanan inovasi berbasis teknologi maju telah diperkenalkan oleh beberapa bank yang memerlukan investasi. Utamanya untuk pengembangan infrastruktur teknologi seperti biometric recognition, big data, dan artificial intelligence.

Meskipun demikian, kata Irwan, beberapa hal perlu menjadi konsen dalam proses transformasi digital di sektor jasa keuangan. Diantaranya adalah berkaitan dengan risiko kegagalan implementasi teknologi dan risiko keamanan dalam penggunaan teknologi.

“Termasuk juga peningkatan dan pengembangan keahlian karyawan. Terutama dalam penguasaan teknologi serta edukasi dan literasi keuangan digital kepada pelanggan dan masyarakat,” terang Irwan.

Pada akhir paparannya, Irwan memaparkan beberapa rekomendasi kebijakan terkait industri keuangan. Yakni konsolidasi di sektor jasa keuangan yang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi tekanan kompetisi.

“Di samping itu potensi kolaborasi antara perbankan dan perusahaan-perusahaan fintech merupakan ruang yang bisa dieksplorasi,” tutupnya. Humas UNS

Skip to content