FEB UNS Bersama OJK Bahas Sektor Jasa Keuangan di Era Digital

UNS – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar webinar internasional untuk membahas kemajuan sektor jasa keuangan di era digital, Kamis (25/6/2020).

Dalam webinar internasional bertajuk Digital Transformation, Covid-19, and the Future of Financial Service, Direktur Stabilitas Sistem Keuangan OJK, Sukarela Batunanggar, mengatakan transformasi digital membuat sektor jasa keuangan mengalami pertumbuhan yang masif yang tidak bisa lagi diprediksi secara linear.

“Regulator kedepannya akan lebih fokus pada output dari proses yang dijalankan, mendorong inovasi di sektor jasa keuangan, responsif, cepat, dan tepat dalam menghadapi era digital,” ujar Sukarela Batunanggar.

Di hadapan 200 peserta yang mengikuti jalannya webinar melalui Zoom Cloud Meeting, Sukarela Batunanggar menuturkan sejumlah tantangan yang dihadapi OJK selaku regulator sektor jasa keuangan di era digital.

“Menghilangkan paradigma lama yaitu proses bisnis yang konvensional, literasi digital dan keuangan yang rendah serta meningkatkan perlindungan konsumen adalah tantangan yang dihadapi oleh regulator di era digital keuangan di Indonesia,” jelas Sukarela Batunanggar.

Dalam kesempatan tersebut, FEB UNS turut mengundang dua pembicara internasional. Mereka adalah Prof. Johan Sulaeman dari National University of Singapore dan Dr. Larisa Yarovaya dari Southampton University, Inggris.

Dalam paparan materinya, Prof. Johan Sulaeman mengatakan persaingan bisnis kian lama semakin ketat. Oleh karenanya, Prof. Johan Sulaeman menerangkan bila regulator dituntut untuk cepat beradaptasi dengan era transformasi digital. Adaptasi yang dimaksud Prof. Johan Sulaeman dicontohkannya melalui perilaku konsumen saat ini di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Baginya, situasi sekarang ini memaksa konsumen untuk menggunakan fitur digital dalam melakukan transaksi dan mengakses layanan keuangan.
Trust Issue menjadi sangat penting ketika kompetisi di industri jasa keuangan semakin ketat. Teknologi harus dipandang bukan hanya sebagai alat, namun juga sebagai produk. Teknologi harus dapat meningkatkan kepercayaan konsumen atau pengguna jasa keuangan untuk berkompromi dengan penggunaan fitur yang serba mesin dan digital, penggunaan fitur yang aman dari serangan ekternal seperti data privasi dan hacker,” ujar Prof. Johan Sulaeman.
Di lain sisi, Dr. Larisa Yarovaya mengutarakan adanya potensi timbulnya gejala dan dampak bagi sektor keuangan. Dalam pandangannya, hal tersebut dapat menjadi black swan event, khususnya bagi pasar crytocurrency.
Walau cryptocurrency masih menjadi bagian kecil dari fokus dan penelitian, namun beberapa literatur menemukan bahwa cryptocurrency memiliki hedging opportunities untuk menyelamatkan aset property selama pandemi Covid-19.

Webinar internasional FEB UNS bersama OJK ini dibuka langsung oleh Dekan FEB UNS, Prof. Djoko Suhardjanto. Dalam sambutannya, Prof. Djoko berharap jalannya webinar dapat memberikan pemahaman kepada peserta mengenai transformasi digital yang dilakukan oleh industri jasa keuangan dalam situasi pandemi Covid-19 maupun tantangan di masa depan. Humas UNS/Yefta

Skip to content