Konferensi IRSA oleh FEB UNS Tekankan Pentingnya Peningkatan Ekonomi Lokal

UNS – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama Indonesian Regional Science Association (IRSA) menggelar konferensi internasional yang menyoroti tentang upaya menumbuhkan ekonomi lokal pada Senin-Selasa (23-24/7/2018).

Bambang P. S. Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia, serta Suahasil Nazara selaku Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI menjadi keynote speakers pada konferensi internasional tersebut. Selain itu, Mari Elka Pangestu (Universitas Indonesia), Lisa Cameron (University of Melbourne), Yuri Sato (Institute of Developing Economies Japan External Trade Organization), dan Sudarno Sumanto (The SMERU Research Institute) diundang sebagai plenary speakers.

Widodo Muktiyo, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama yang mewakili Rektor UNS membuka konferensi internasional tersebut. Ia menyampaikan bahwa pengembangan dan kemajuan ekonomi lokal tidak hanya dilakukan dalam bentuk pelaksanaan tindakan dan alokasi anggaran, tetapi juga studi ilmiah untuk manfaat yang lebih luas. IRSA sebagai asosiasi ilmu pengetahuan regional telah mengkonfirmasi orientasinya untuk meneliti dan menyebarluaskan berbagai studi bidang pengetahuan regional. Bersama dengan UNS, IRSA mengajak seluruh komponen untuk mengembangkan bangsa dari perspektif lokal.

“Kami berharap bahwa hasil-hasil penelitian yang kami lakukan mampu mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia khususnya di desa-desa. Kami berharap  dapat mendorong pengembangan ekonomi dengan slogan ‘dari Solo untuk Indonesia’. Dengan demikian, kami ingin para ahli pengetahuan regional dan ekonomi regional bersama dengan UNS untuk mengembangkan bangsa kita dari perspektif lokal,” tambah Widodo.

Selain itu, UNS adalah salah satu universitas di Indonesia yang memiliki antusiasme dan perhatian besar dalam memperkuat publikasi ide-ide ilmiah dan pengetahuan dan teknologi. UNS juga mendukung penuh konferensi internasional ini, yang diharapkan mendukung publikasi ilmiah dalam jurnal internasional terindeks.

Bambang Brodjonegoro menyampaikan bahwa pembangunan daerah sangat penting diperhatikan sebagai cara untuk menanggulangi isu kesenjangan ekonomi di Indonesia. Untuk meningkatkan ekonomi di daerah, salah satu caranya adalah dengan mempromosikan inisiatif produk lokal guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Salah satu contoh program inisiatif daerah yakni upaya yang dilakukan pemerintah daerah di Kulon Progo, Yogyakarta dengan mengembangkan produk lokalnya seperti produk teh, kopi serta pengembangan minimarket rakyat (Tomira).

“Disparitas (kesenjangan) regional merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi. Oleh karena itu, peran pemerintah daerah sangat penting untuk meningkatkan ekonomi lokal sebagai upaya untuk menanggulangi disparitas regional,” jelas Bambang.  humas-red.uns.ac.id/Tni/Isn

Skip to content