Gelar ICTTE 2018, FKIP UNS Bahas Antisipasi Disrupsi Informasi

UNS – Disrupsi informasi kini menjadi tantangan tersendiri di tengah perkembangan teknologi. Untuk mengantisipasi hal tersebut, penguatan kolaborasi dinilai penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (FKIP UNS) Surakarta menggelar konferensi internasional FKIP keempat yang bertempat di Hotel Best Western Premiere pada Jumat-Sabtu (20-21/7/2018).

Pada konferensi internasional kali ini, FKIP UNS bekerja sama dengan Thepsatri Rajabhat University (TRU) Thailand dan Forum Komunikasi Pimpinan Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan seluruh Indonesia.

Sutarno, Wakil Rektor Bidang Akademik UNS membuka ICTTA keempat tersebut. Penyampaian materi dilakukan oleh pembicara yang berpengalaman di berbagai bidang yaitu: Hideo Nakata (University of Tsukuba) yang merupakan pakar lesson study; Christine C.M Goh (National Institute of Education – Singapore) pakar English for Language Teaching.

Hadir pula Gatot Hari Priowirjanto (Director of SEAMEO Secretariat) pakar Technical And Vocational Education and Training; Andrzej Cirocki (York University, United Kingdom) pakar action research; Sunardi (UNS) pakar pendidikan inklusi; dan Indra Perdana (Forum Komunikasi Pimpinan LPTK Negeri seluruh Indonesia) pakar pendidikan .

“Acara konferensi internasional seperti ini sangat tepat dilaksanakan sebagai upaya menghadapi perkembangan teknologi serta revolusi industri yang semakin maju. Revolusi industri berkaitan dengan perubahan inovasi. Untuk itu peran guru sangat penting dalam mendidik siswanya untuk menghadapi revolusi industri,” jelas Sutarno.

Christine menyampaikan bahwa pada era disrupsi ini, terdapat delapan hal yang menjadi tantangan di perguruan tinggi, yakni: kompetisi diantara mahasiswa, persaingan peringkat perguruan tinggi, alternatif penyedia pendidikan, kelas online, tantangan untuk pembelajaran yang masih menggunakan metode tradisional, kualitas pengajaran dan pembelajaran, serta jumlah lulusan yang menganggur.

Terdapat 325 judul makalah dalam ICCTE tahun ini, yang berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Jepang. Setelah melewati proses seleksi, terdapat 190 judul makalah yang akan dipresentasikan dengan topik yang mencakup berbagai aspek dalam perkembangan pendidikan, pembelajaran, dan pengembangan institusi pendidikan guru, dan pemanfaatan IT untuk kemajuan pendidikan dan pelatihan guru.

Seluruh paper akan diseleksi dan dipublikasikan dalam Pertanika Journal of Social Science & Humanities; Journal of Applied Research in Higher Education; Sri Lanka Journal of Social Sciences; International Journal of Pedagogy and Teacher Education (IJPTE); Science, Engineering, Education and Development Studies (SEEDS). humas-red.uns.ac.id/Tni/Dty

Skip to content