Mahasiswa UNS Inisiasi Gerakan Solo Lawan Corona

UNS – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim telah menginstruksikan kepada para mahasiswa tingkat akhir khususnya di bidang kesehatan untuk terjun langsung menjadi relawan dalam rangka menanggulangi Covid-19 yang semakin masif di Indonesia. Kabar baiknya, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta telah menginisiasi sebuah gerakan bernama Solo Lawan Corona mulai Jumat (20/3/2020). Gerakan ini berfokus pada edukasi mengenai pencegahan Corona pada masyarakat kelas menengah ke bawah yang belum tersentuh oleh maraknya informasi di media sosial.

Naufal Aminur Rahman yang merupakan salah satu inisiator gerakan Solo Lawan Corona menyatakan bahwa sebenarnya konten edukasi mengenai Covid-19 sudah tersebar masif di sosial media.
“Kalau kita di Instagram, kita nge-scroll timeline kemudian klik klik stories itu kayaknya hampir semua akun itu pernah mengedukasi tentang Corona, betul nggak? Nah, tapi masalahnya adalah ketika kita keluar, keluar kost-an misalnya, kemudian ya motoran biasa, kita masih menemukan banyak sekali masyarakat itu ya kurang lebih masih kumpul-kumpul kemudian hampir tidak ada perubahan pada saat itu,” ujar mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) UNS ini, Selasa (24/3/2020).

Selanjutnya, Naufal menambahkan bahwa target utama Solo Lawan Corona adalah mereka yang tidak memiliki gadget.
“Dari situ kemudian kami berpikir ternyata masyarakat ini sebenarnya tidak memiliki gadget untuk akses Instagram, di mana konten-konten edukasi tentang Corona itu masif di Instagram dan Twitter tapi tidak di dunia nyata. Maka dari itu wajar jika mereka kemudian berperilaku seperti biasa. Nah, kita menyasar segmen ini, kita ingin menyadarkan kemudian masyarakat-masyarakat yang tidak memiliki gadget ini, tidak memiliki akses ke sosial media untuk kemudian sama-sama menyadari bahwa Corona virus ini adalah satu penyakit yang cukup berbahaya,” tambah Naufal.

Sekarang, gerakan ini bersifat terbuka. Siapa pun yang hendak bergabung sangat diizinkan agar kebermanfaatan yang dirasa dapat semakin meluas. Ada pun, yang terlibat dalam gerakan Solo Lawan Corona saat ini adalah mahasiswa UNS, pemuda Karang Taruna, dan pedagang-pedang yang cukup sadar dengan gerakan ini.

Solo Lawan Corona menggunakan pendekatan kultural yang menyesuaikan dengan kebiasaan dan gaya bahasa masyarakat agar mudah dipahami. Dengan slogan “WENAK” mereka memasifkan edukasi tentang Covid-19. Wenak sendiri merupakan singkatan dari bahasa Jawa yakni W adalah wijik nganggo sabun (mencuci tangan menggunakan sabun), E yakni eling istirahat cukup (ingat untuk istirahat yang cukup), N adalah nutup yen watuk (menutup jika batuk), A adalah aja ning reramean (jangan di tempat keramaian), dan K adalah ke Rumah Sakit (RS) yen ngerasakke gejala (pergi ke RS jika merasakan gejala).

Sudah terdapat beberapa daerah yang telah disambangi oleh gerakan Solo Lawan Corona. Diantaranya adalah Nusukan, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jebres, Asgross, depan Geprek Kumlot Jebres, dan Alun-Alun kota Surakarta.Humas UNS/Zalfaa

Skip to content