Prodi PKP UNS Adakan Kuliah Umum Jurnalistik Pertanian

Prodi PKP UNS Adakan Kuliah Umum Jurnalistik Pertanian
Prodi PKP UNS Adakan Kuliah Umum Jurnalistik Pertanian

UNS — Program Studi (Prodi) Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan kegiatan kuliah umum pada Senin (5/4/2021). Kuliah umum ini diselenggarakan untuk memberikan wawasan mengenai jurnalistik khususnya pada bidang pertanian dengan menghadirkan Arif Budi Susilo selaku Presiden Direktur Solopos sebagai narasumber.

Dalam materi yang dipaparkan, Arif Budi Susilo menjelaskan peran media saat ini  bukan hanya sebagai sumber informasi dan entertain melainkan juga sebagai kontrol sosial dalam menanggapi berita-berita di media. Industri media yang terjadi saat ini tidak terlepas dari disruption.

Disruption perkembangan teknologi internet sangat mempengaruhi, dari yang awalnya Internet of Things (IoT) menjadi Internet of Everything (IoE). Selama kurun waktu empat tahun dari tahun 2011 hingga 2015 penggunaan media berkembang pesat. Media yang berbasis internet terus naik, sedangkan media lama yang berbasis print semakin menurun,” terangnya.

Perubahan lanskap media akan selalu berubah. Newsroom yang awalnya hanya berasal dari televisi dan media cetak kini kian bertambah menjadi aplikasi pesan, media sosial dan berita online. Terlebih di era pandemi Covid-19 seperti saat ini. Kegiatan sekolah dan pekerjaan dilakukan secara daring.

“Begitu pula dengan jurnalistik. Saat ini kegiatan jurnalistik dapat dilakukan di mana saja. Tidak hanya itu, saat ini media juga harus menyediakan multiplatform sebagai sarana untuk berbagi informasi agar khalayak umum dapat mengakses melalui platform manapun,” jelasnya.

Namun, dengan adanya perkembangan teknologi seperti saat ini pasti ada dampak yang timbul. Di era digital seperti saat ini semua orang dapat menjadi jurnalis dan menulis kapanpun dan di manapun, tetapi berita yang ditulis seringkali tidak melalui riset dan pada akhirnya timbul berita-berita hoax di masyarakat. Seorang jurnalis harus dapat memahami kode etik yang memperhatikan kepentingan publik, bersikap skeptis, logis, dan menggunakan pendekatan common sense serta melakukan verifikasi terhadap apa yang telah ditulis.

“Untuk jadi jurnalis itu harus paham kode etik. Saya mengutip dari quote-nya John Voelcker. Kalau ada orang yang bilang di luar hujan dan ada orang lain yang bilang di luar tidak hujan, maka yang harus kita lakukan melihat sendiri secara langsung keadaan di luar, mana yang benar,” tuturnya.

Hal yang terkadang dilupakan dalam jurnalistik adalah pesan kunci. Dalam jurnalistik pertanian, terkadang terdapat Kegagalan dalam penyampaian komunikasi yang akhirnya menimbulkan kesalahan pemahaman. Hal itu terjadi karena kurangnya pengetahuan di bidang pertanian hingga muncul kerancuan dalam berita.

Padahal akurasi dalam penulisan berita sangat penting dan disesuaikan dengan konteks. Fakta juga menjadi poin yang tidak kalah penting dalam sebuah berita karena akan memberikan konsekuensi terhadap apa yang telah tertulis. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content