Empat Srikandi UNS Sampaikan Peran Perempuan dalam Mewarnai Peradaban

Empat Srikandi UNS Sampaikan Peran Perempuan dalam Mewarnai Peradaban

UNS – Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan Mimbar Gagasan bertema “Peran Perempuan dalam Mewarnai Peradaban”. Agenda Mimbar Gagasan diawali dengan sambutan Ketua DP UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. dan dilanjutkan pembukaan oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. yang diwakili Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T. Mimbar Gagasan bertema “Peran Perempuan dalam Mewarnai Peradaban” disampaikan oleh Prof. Venty Suryanti, S.Si., M.Phil., Ph.D., Prof. Dr. Suciati, M.Pd, Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si, dan Prof. Dr. Sariyatun, M.Pd., M.Hum.

Dalam sambutannya, Ketua DP UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. mengatakan bahwa Mimbar Gagasan Dewan Profesor menjadi tradisi baru UNS yang kali ini mengambil tema “Peran Perempuan dalam Mewarnai Peradaban”. Menurut Ketua DP UNS, bahwa perempuan memegang peran luar biasa dalam sebuah kehidupan, baik di tingkat keluarga. Apabila keluarga bagus, maka akan menjadi warga negara yang bagus,” terang Prof. Suranto.

Dalam membangun peradaban, kita mengenal kata Respek. Respek adalah sebuah kata yang harus kita pegang teguh sebagai seorang saintis yang ada di perguruan tinggi, bagaimana respek terhadap orang lain, bagaimana menghargai orang lain, bagaimana menempatkan orang lain pada tempatnya dan bagaimana menbangun peradaban yang bagus dan maju. Kata respek menjadi esensial di peringatan Hari Kartini.

“Diperingatan Hari Kartini ini, perlu ada kontemplasi untuk melahirkan saran tentang bagaimana peradaban harus dikembangkan. Kartini melalui tulisannya mengembangkan peradaban. Dengan penanya, menjadi jalan untuk berusaha membangun kesetaraan. Apa yang dilakukan sebagai cara membangun peradaban,” ujar Prof. Suranto.

Selanjutnya, acara Mimbar Gagasan Dewan Profesor UNS dilanjutkan sambutan Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. Sambutan Rektor UNS diwakili oleh Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T. yang menyampaikan apresiasinya terhadap kiprah Profesor Perempuan UNS dalam mewarnai mimbar gagasan menyongsong Hari Kartini.

“Perempuan memegang peran penting dalam strategi untuk membangun peradaban. Perempuan adalah tiang negara. Perempuan harus kuat dan cerdas dalam menghadapi tantangan global,” ujar Rektor UNS yang disampaikan Prof. Kuncoro.

Membangun Peradaban
Dengan dipandu moderator Prof. Dr. Ir. Maria Theresia Sri Budiastuti, M.Si., dan Prof. Dr. Ir. Endang Yuniastuti, M.Si, Mimbar Gagasan DP UNS menghadirkan empat narasumber, yakni Prof. Venty Suryanti, S.Si., M.Phil., Ph.D. (Direktur Inovasi dan Hilirisasi UNS) mengenai gagasan tentang Kiprah Perempuan dalam Bidang Sains, Prof. Dr. Suciati, M.Pd (Guru Besar FKIP UNS) membahas tentang Peran Perempuan dalam Literasi Sains, Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si, (Dekan FISIP UNS) berbicara tentang bagaimana menerapkan tentang “Adil Gender” dan Prof. Dr. Sariyatun, M.Pd., M.Hum (Guru Besar FKIP UNS) berbicara tentang “Perempuan dan Kearifan Lokal”.

Di awali dari Prof. Venty Suryanti, S.Si., M.Phil., Ph.D. yang saat ini menjabat Direktur Inovasi dan Hilirisasi UNS menyampaikan gagasan mengenai Kiprah Perempuan dalam Bidang Sains. Bahwa saat ini setiap tanggal 11 Februari diperingati sebagai hari perempuan internasional dibidang sains. Dari data UNESCO bahwa perempuan di dunia sebagai ilmuwan hanya 28%, sedangkan di Indonesia sebanyak 31%, padahal jumlah populasi perempuan di dunia adalah setengahnya. Sehingga kita perlu mendorong supaya perempuan bisa berpartisipasi dibidang sains,” terang Prof. Venty.

Dilanjutkan dengan paparan Prof. Dr. Suciati, M.Pd. yang saat ini sebagai Guru Besar FKIP UNS membahas tentang Peran Perempuan dalam Literasi Sains. Prof. Dr. Suciati, M.Pd selaku Guru Besar FKIP UNS menyampaikan pandangan bahwa era abad 21 bercirikan perkembangan teknologi serba cepat, penggunaan teknologi digital canggih dan globalisasi. Kondisi saat ini menimbulkan dampak kompleks, sehingga dituntut kompetensi, literasi dan nilai karakter unggul dan profesional bagi perempuan.

“Substansi literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan seseorang mengidentifikasi masalah hingga kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Penguatan literasi dalam keluarga sangat penting. Perempuan dalam keluarga mempunyai peran kuat meningkatkan kemampuan literasi sains,” terang Prof. Suciati.

Selanjutnya, paparan Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si., yang saat ini menjabat Dekan FISIP UNS berbicara tentang bagaimana menerapkan tentang “Adil Gender”. Dekan FISIP UNS dalam mengatakan bahwa keluarga sebagai inti peradaban bangsa.

“Ada kontribusi luar biasa dalam ekonomi global apabila perempuan diberi kesempatan dalam pembangunan. Sehingga perempuan harus diberikan perlakuan yang adil dan setara di ruang publik. Oleh sebab itu, kita harus mulai dengan melakukan proses pendidikan dari dalam keluarga secara adil,” ujar Prof. Ismi.

Terakhir, Prof. Dr. Sariyatun, M.Pd., M.Hum. selaku Guru Besar FKIP UNS berbicara tentang “Perempuan dan Kearifan Lokal”. Perempuan dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal sangat penting supaya tidak kehilangan identitas diri. “Perempuan yang bisa memanfaatkan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal. Perempuan harus berwawasan global tetapi harus berpijak pada kearifan lokal sebagai identitas bangsa,” terang Prof. Sariyatun. HUMAS UNS

Dewan Profesor UNS Menggali Nilai Etika Suku Dayak

Dewan Profesor UNS Menggali Nilai Etika Suku Dayak

UNS — Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan kunjungan ke Universitas Mulawarman di Kalimantan Timur. Kegiatan DP UNS  yang dalam hal ini diwakili Komisi 2 DP dilaksanakan pada 15 hingga 18 Februari 2022.

Dalam kunjungan ini, Komisi 2 DP UNS memiliki kegiatan utama yaitu menggali nilai etika Suku Dayak. Kunjungan Komisi 2 DP UNS bertema “Dewan Profesor UNS menggali nilai etika Suku Dayak” dengan diikuti oleh Prof. Dr. Suciati, M. Pd., Prof. Dr. Triyanto, M. Hum. dan Prof. Dr. Siswandari, M. Stats. Kunjungan DP UNS diawali terlebih dulu ke Universitas Mulawarman yang diterima langsung oleh Rektor Universitas Mulawarman, Dr. Ir. Abdunnur, M. Si. Pertemuan DP UNS dan Rektor Universitas Mulawarman diawali dengan Diskusi dengan para dosen peneliti Dayak, yakni Dr. Ndan Imang, Dr. Simon Devung dan Martinus, M.A.

Setelah pertemuan antara Komisi 2 DP UNS dengan Rektor Universitas Mulawarman, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan dan observasi ke suku kampung Dayak Pampang. Menurut Prof. Dr. Suciati, M.Pd. bahwa kunjungan Komisi 2 DP UNS ke Universitas Mulawarman bertujuan untuk menggali nilai-nilai dan etika masyarakat suku Dayak yang sudah menjadi sumber kajian pakar budaya setempat sejak lama.

“Hasil observasi dan identifikasi nilai-nilai tersebut diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan etika di lingkungan kampus UNS Surakarta yang saat ini menjadi bidang Komisi 2 DP UNS,” terang Prof. Suciati.

Sementara itu, Rektor Universitas Mulawarman, Dr. Ir. Abdunnur, M. Si. menyampaikan bahwa secara kelembagaan menyambut baik dan merupakan kehormatan dikunjungi oleh DP UNS. “Setelah ini diharapkan ada kerja sama bidang riset, khususnya terkait budaya Dayak yang dapat dikembangkan sebagai nilai-nilai etika dalam kehidupan akademik di Perguruan Tinggi,” terang Dr. Abdunnur.

Terakhir, kegiatan kunjungan ini ditindaklanjuti dengan kerja sama riset antara Universitas Mulawarman dan UNS. HUMAS UNS

Guru Besar FT UNS Masuki Masa Purnabakti

Guru Besar FT UNS Masuki Masa Purnabakti

UNS — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta baru saja melepas Guru Besar dari Fakultas Teknik (FT) yang telah memasuki masa purnabakti. Guru besar FT UNS tersebut adalah Prof. Dr. Ir. Susy Susmartini, MSIE.

Pelepasan purnabakti guru besar UNS dilakukan di Ruang Sidang 2 Gedung dr. Prakosa UNS pada Selasa (7/2/2023). Acara ini juga disiarkan langsung melalui YouTube UNS dan Zoom Meeting.  Dalam acara tersebut hadir Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. dan Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. Hadir pula dalam acara tersebut Ketua Senat Akademik UNS, Prof. Dr. Adi Sulistiyono, M.H., dan Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UNS, Prof. Hasan Fauzi, M.B.A., Ph.D., C.A., CSRA.

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono M.Sc., Ph.D. menyampaikan bahwa pihaknya memilih istilah purnabakti dengan alasan bagi guru besar yang memasuki usia 70 tahun dianggap telah mengembangkan UNS menjadi lebih maju. Oleh karena itu, jasa-jasa para Guru Besar harus diapresiasi saat purnabakti.

“Saya ucapkan selamat kepada Prof. Susy yang telah membersamai kami di Dewan Profesor. Selamat juga atas purnabaktinya. Acara purnabakti ini adalah budaya akademik yang kita kembangkan kepada sivitas akademika UNS. Terima kasih atas bakti Guru Besar yang telah dilakukan Prof. Susy terhadap UNS. Saya secara pribadi dan atas nama Dewan Profesor UNS sekali lagi menghaturkan selamat kepada Prof. Susy,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. juga turut mengucapkan terima kasih kepada Prof. Susy atas kiprahnya selama berbakti di UNS.

“Seperti yang kita ketahui bahwa kiprah dan prestasi yang telah Prof. Susy torehkan sangat banyak. Terima kasih telah berkenan senantiasa mengembangkan UNS. Prestasi yang ditorehkan Prof. Susy juga akan selalu dikenang. Terlebih prestasinya mengembangkan Program Studi (Prodi) Teknik Industri FT UNS. Meski sudah mengalami purnabakti, semoga Prof. Susy tetap dapat bermanfaat bagi banyak orang di luar sana,” tutur Prof. Jamal.

Kemudian acara dilanjutkan dengan orasi kehormatan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Susy Susmartini, MSIE. Beliau menyampaikan orasi berjudul “Perkembangan Keilmuan Teknik Industri dalam Pembangunan Inklusif Akses Teknologi dan Sains untuk Orang dengan Disabilitas”.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan tongkat estafet kepada kolega muda. Prof. Dr. Ir. Susy Susmartini, MSIE. menyerahkan tongkat estafetnya kepada Dr. Ir. Lobes Herdiman, M.T. Kemudian acara ditutup dengan pemberian selamat purnabakti oleh segenap Dewan Profesor yang hadir kepada Guru Besar yang purnabakti. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa
Redaktur: Dwi Hastuti

Dewan Profesor Gelar Acara Penguatan Peran DP dalam Memajukan UNS

Dewan Profesor Gelar Acara Penguatan Peran DP dalam Memajukan UNS

UNS — Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan acara “Penguatan Peran Dewan Profesor dalam Memajukan Universitas Sebelas Maret” bertempat di Atria Hotel Magelang, Selasa (6/12/2022). Agenda tersebut dihadiri hampir seluruh anggota DP UNS. Di sana, masing-masing komisi memaparkan program tahun 2022 yang sudah dilaksanakan dan agenda program kegiatan tahun 2023.

Ketua DP UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa UNS telah bertransformasi status sejak berdiri pada tahun 1976, mulai dari Perguruan Tinggi (PT) Satker, PT Badan Layanan Umum (BLU), sampai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Status terbaru tersebut berdasarkan Peraturan Presiden (PP) Nomor 56 Tahun 2020.

“Sebagaimana PP Nomor 56 Tahun 2020 bahwa UNS ini ada 4 Organ, yakni Majelis Wali Amanah (MWA), Senat Akademik (SA), Pimpinan PT, dan Dewan Profesor (DP) yang setiap organnya mempunyai tugas pokok dan fungsi masing-masing,” terang Prof. Suranto.

Menurut Prof. Suranto Tjiptowibisono, keberadaan DP UNS termuat pada pasal 55 PP nomor 56 Tahun 2020. DP UNS memiliki tupoksi memberikan pertimbangan kepada Rektor dan SA dalam pengusulan profesor. Selain itu DP UNS turut memberikan pertimbangan atau pencabutan gelar doktor kehormatan, mengembangkan pemikiran atau pandangan dan memberikan masukan kepada organ UNS terkait pengembangan UNS.

Lebih lanjut, DP UNS juga menyampaikan pemikiran atau pandangan kepada organ UNS terkait pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengembangkan integritas moral dan etika serta wawasan kebangsaan pada Sivitas Akademika dan masyarakat, mengembangkan budaya akademik dan integritas intelektual Sivitas Akademika serta mengembangkan program dan strategi dalam pemberdayaan profesor.

Paparan Panja Dewan Profesor

Adapun Peran DP dapat terealisasi berkat kontribusi komisi atau kegiatan Panitia Kerja (Panja) yang dimilikinya. Kontribusi Panja Pancasila di mana UNS sebagai pelopor benteng Pancasila terbukti dengan melaksanakan lima kali FGD dan satu kali lokakarya untuk menghasilkan naskah akademik sebagai dasar mengambil kebijakan Pimpinan UNS.

Dewan Profesor Gelar Acara Penguatan Peran DP Dalam Memajukan UNS

Panja Energi, dimana UNS sebagai pelopor penerapan energi bersih yang telah melakukan seminar nasional dan webinar. Kegiatan-kegiatan tersebut menghasilkan white paper sebagai dokumen kebijakan pemerintah, peta jalan/research activities UNS dan baterai lithium untuk konsorsium kendaraan listrik nasional.

Ketiga, Panja Penulisan Buku Sejarah UNS menghasilkan satu-satunya buku yang didesain tentang proses berdirinya UNS mulai dari masa konsolidasi, masa pembangunan fisik, pengembangan akademik dan masa pertumbuhan menuju internalisasi.

“Kedepan, diharapkan tidak ada lagi istilah ‘buku merah’ dan ‘buku putih’ UNS, tetapi yang ada adalah Buku Sejarah tentang UNS yang dihasilkan oleh Dewan Profesor UNS,” tutur Prof. Suranto.

Keempat, Panja Penghargaan Purna Bakti Guru Besar UNS. Pengukuhan adalah awal Profesor menapaki tangga awal puncak karir Guru Besar. Sedangkan orasi kehormatan adalah ciri seorang Guru Besar menapaki puncak capaian sebagai ilmuwan, pendidikan, dan “Maha Guru” paripurna. Selanjutnya, ada harapan untuk terus dikembangkan dan dilanjutkan oleh dosen juniornya.

Kelima, Panja Pangan Berkelanjutan. Panja ini mempunyai tujuan mengembangkan  pemikiran dan konsep sistem produksi tanaman berkelanjutan (agroekosistem tropis) Indonesia. Adapun target output kegiatan Panja Pangan Berkelanjutan adalah buku tentang pengembangan sistem produksi pangan berkelanjutan di ekosistem tropis. Aspek bahasan mencakup sistem budidaya tanaman, pengelolaan tanaman, pengelolaan sumberdaya lahan, pengelolaan OPT, agro-pastoral, teknologi pangan dan pangan fungsional, serta pemberdayaan masyarakat. Beberapa dokumen akademik antara lain, identifikasi kebutuhan penelitian dan pembelajaran dan naskah akademik untuk inisiasi peraturan terkait Sistem Budidaya Tanaman Berkelanjutan di ekosistem tropis.

Keenam, Panja Departemenisasi. UNS dengan 170-an Program Studi tanpa punya departemen menyebabkan pengelolaan kurang efektif dan efisien. Dengan adanya 11 Fakultas dan 2 Sekolah, maka diharapkan tiap fakultas dan sekolah dapat dibentuk departemen-departemen. Sehingga efektifitas, efisiensi, dan fleksibilitas dapat berjalan dengan lancar.

“Departemen menjadi ujung tombak pencapaian IKU/target yang dicapai, sedangkan fakultas diharapkan berfungsi koordinasi, fungsi jaminan mutu dan yang ditetapkan bersama karena semua membawa konsekuensi persentase keuangan akan berkembang,” pungkas Prof. Suranto. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Redaktur: Dwi Hastuti

Ketua Dewan Profesor Beri Kuliah Umum di SV UNS Kampus Caruban, Madiun

Ketua Dewan Profesor Beri Kuliah Umum di SV UNS Kampus Caruban, Madiun

UNS — Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan kunjungan ke Sekolah Vokasi (SV) UNS Kampus Caruban, Madiun pada Selasa (16/11/2022). Dalam kunjungannya, Ketua DP UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. langsung diterima oleh pihak Dekanat SV UNS yang dilanjutkan dengan ramah tamah. Acara dilanjutkan dengan Kuliah Umum SV UNS Kampus Caruban, Madiun dari Ketua DP UNS tentang pentingnya Sekolah Vokasi menyongsong 100 Tahun NKRI.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DP UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D disambut Dekan SV UNS, Drs. Santoso Tri Hananto, M.Acc., Ak., didampingi oleh Wakil Dekan Akademik, Riset, dan Kemahasiswaan SV UNS, Agus Dwi Priyanto, S.S.,M.CALL. serta Wakil Dekan SDM, Keuangan, dan Logistik SV UNS,  Abdul Aziz, S.Kom., M.Cs. dan Wakil Dekan Perencanaan, Kerjasama, Bisnis dan Informasi SV UNS, Dr. Eng. Herman Saputro, S.Pd., M.Pd., M.T.

Acara kunjungan Ketua DP UNS berlanjut dengan acara Kuliah Umum SV yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari tiga program studi (prodi) yaitu Diploma III Akuntansi, Diploma III Teknik Informatika, dan Diploma III Teknologi Hasil Pertanian (THP). Ketua DP UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D. dalam Kuliah Umum SV menyampaikan cerita sukses tentang pendidikan vokasi. Beliau menceritakan pengalaman pendidikan vokasi di beberapa rumpun melayu seperti Malaysia dan Singapura dengan harapan agar Indonesia bisa bangkit dan bersaing dengan negara tetangga.

Beliau menjelaskan bahwa di Singapura, pendidikan vokasi dicanangkan tahun 1970-an kemudian ditingkatkan ekosistemnya di tahun 1979 dengan cara memperbarui SV menjadi Lembaga Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Industri atau VITB (Vocational and Industrial Training Board). Pada tahun 1992, Pemerintah Singapura mendirikan Institute of Technical Education sebagai penampungan anak sekolah selepas sekolah menengah atas. Lembaga ini memberikan pelatihan sebanyak 1,5 juta dari total penduduk Singapura yang berjumlah 4 jutaan pada saat itu.

Hal yang sama juga terjadi di Malaysia tahun 1906 yakni dengan menyediakan tenaga kerja terampil bagi perkeretaapian Tanah Melayu dan Jabatan Awam Malaysia di zaman kolonial menopang pembangunan ekonomi. Pendidikan Vokasi Malaysia ditambah pengetahuan dan teknologi dengan menunjuk lima PT dalam bidang teknik untuk menyelenggarakan Pendidikan Vokasi dalam bentuk Institute, Politeknik, dan Institute Colleges. Malaysia akhirnya berhasil mengembangkan pelatihan vokasi hingga 1.122 institusi pendidikan dan pelatihan vokasi hingga saat ini.

Prof. Suranto menambahkan bahwa di Thailand dengan penduduk 70 juta orang mempunyai model pendidikan vokasi yang mirip dengan di Indonesia. Lama studi SV di Indonesia tiga tahun sedangkan di Thailand lima tahun. Thailand menerapkan “long life learning”. Institusi hanya memberi sertifikat tertulis seperti keahlian menjahit dan mengelas. Thailand membuat kebijakan sekolah gratis hingga tamat SMA.

Model-model pendidikan vokasi tersebut diharapkan dapat dipelajari oleh pengelola pendidikan vokasi dan dapat diadaptasi bagian-bagian yang berhasil. “Namun, hal itu tentu harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia. Saya berharap pendidikan vokasi khususnya di UNS dapat semakin maju,” terang Prof. Suranto. Humas UNS

Reporter: Ida Fitriyah
Redaktur: Dwi Hastuti