Supana: Kecil tapi Sering dijumpai

Penanda kohesi dalam buku-buku terjemahan seperti novel sering kurang begitu diperhatikan oleh penerjemah. Padahal, penanda kohesi sangat diperlukan untuk menghasilkan terjemahan yang baik.

“Terjemahan tidak hanya sepadan maknanya, melainkan juga bahasanya wajar dan mudah dipahami,” kata Dr. Supana usai ujian disertasinya di Ruang Sidang II Gedung Rektorat UNS, Jumat (13/7/2012).

Ia menambahkan, seorang penerjemah hendaknya juga membaca dan memahami teks yang akan diterjemahkan secara keseluruhan, sehingga mengetahui konteks pemakaian penanda kohesi,” ujar Doktor Linguistik ke-41 yang dihasilkan UNS itu.

Doktor yang mengambil judul disertasi Kajian Terjemahan Penanda Kohesi pada Novel Wings Karya Daniele Stell ke dalam Bahasa Indonesia itu mencontohkan, seorang penerjemah tidak hanya menerjemahkan penanda kohesi she menjadi dia atau ia dengan teknik penerjemah harfiah.

Dengan memahami acuan penanda kohesi she tersebut, penerjemah akan mampu menerjemahkan penanda kohesi she itu dengan terjemahan yang beragam melalui pelbagai teknik penerjemah dan menghasilkan terjemahan penanda kohesi sesuai dengan konteks pemakaiannya.[]

Skip to content