Tim Semar Clean Up UNS Raih Juara 1 Lomba Video Kreatif Nasional

UNS— Mahasiswa dari Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Tim Semar Clean Up berhasil menorehkan prestasi sebagai juara 1 dalam ajang Creative Video Competition dalam rangkaian acara Greeneration 2020. Mereka terdiri dari Alifiati Saifira Salma (Agroteknologi 2017), Rr Ilma Kusuma Wardani (Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2017) dan Pandu Pramana Atmaja (Ilmu Teknologi Pangan 2018).

Tim tersebut sukses mengikuti kompetisi di bawah bimbingan Bara Yudhistira, S.T.P., M.Sc selaku Dosen Prodi S1 Ilmu dan Teknologi Pangan FP UNS. Kompetisi tingkat Nasional ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan UPN Veteran Yogyakarta pada 5 November 2020 dan diikuti dari kalangan SMA hingga mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Salah satu anggota tim Rr Ilma Kusuma Wardani mengatakan, video berdurasi 7 menit tersebut mengangkat tema utama Sustainable Development Goals (SDG’s). “Tim Semar Clean Up mengkonsep sistem pengairan bebas sampah melalui pemanfaatan agent mikrobia sebagai pendegradasi plastik dalam mewujudkan poin SDG’S yang ke enam yaitu ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua,” terang Ilma, Rabu (11/11/2020).

Ilma dan tim berharap semoga kedepannya inovasi yang telah digagas akan dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat lokal untuk terus mengembangkan sistem pengairan bebas sampah.

Sementara itu, Dosen Pembimbing, Bara Yudhistira, S.T.P., M.Sc menambahkan, gagasan dalam video tersebut berasal dari fenomena saat ini dimana polusi sampah yang semakin bertambah setiap harinya. Dalam video tersebut sengaja difokuskan pada sampah plastik dimana plastik merupakan salah satu Jenis sampah yang sulit didegradasi secara alami. Sehingga perlu adanya introduksi metode yang dapat mempercepat penguraian sampah plastik. Hal ini terlebih sebagian masyarakat masih membuang sampah ke badan air seperti sungai.

Dengan metode menggunakan mikrobia juga diharapkan sistem ini dapat dijalankan secara berkelanjutan, karena menggunakan mahluk hidup yang dapat dibiakan atau diperbaharui setiap saat. Dengan aplikasi penggunaan mikrobia juga diharapkan lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia sintesis yang justru akan berpotensi mengganggu ekosistem pada badan air atau sungai.

Bara menambahkan, tujuan utama metode ini memang untuk penyediaan air bersih dan sanitasi sesuai SDG’S tapi lebih dari itu sebenarnya banyak dampak lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya yaitu dengan adanya degradasi sampah tentu akan mengurangi volume sampah pada sungai yang dapat menyebabkan penyumbatan.

“Harapan selanjutnya, mudah-mudahan konsep ini tidak hanya diaplikasikan pada sampah plastik di badan air saja melainkan juga pada sampah plastik permukaan, seperti pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” ujar Bara. Humas UNS

Reporter: Dwi Hastuti

Skip to content