Cegah Gagal Ginjal Akut pada Anak, Tim RG Farmasi dan PSPA UNS Adakan Edukasi Penggunaan Obat

Cegah Gagal Ginjal Akut pada Anak, Tim RG Farmasi dan PSPA UNS Adakan Edukasi Penggunaan Obat

UNS — Kasus gagal ginjal akut telah menimpa ratusan anak di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Kejadian ini dikaitkan dengan penggunaan obat sirup yang mengandung cemaran etilen glikol dan dietilen glikol. Tim Riset Grup (RG) Metabolics Disorders, S-1 Farmasi dan Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berinisiatif untuk kembali memberikan penyuluhan sekaligus edukasi dalam menghadapi munculnya peristiwa gagal ginjal akut pada anak. Penyuluhan ini dilakukan di Dusun Randusari, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.

Tim RG Metabolics Disorders ini diketuai oleh Dr. apt. Nestri Handayani, S.Si., M.Si. beranggotakan apt. Inayatush Sholihah dan apt. Novita Dhewi Ikakusumawati. Dr. apt. Nestri menyampaikan  bahwa masyarakat perlu diberikan pengenalan terkait penggolongan obat dan Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang (DAGUSIBU) obat sediaan cair. “Ini kami lakukan supaya masyarakat tahu bagaimana pemilih dan menggunakan obat. Kemudian pengenalan tentang penggolongan obat, edukasi DAGUSIBU obat sediaan cair, dan mengenali keamanan obat sirup dan gejala klinis gagal ginjal akut pada anak.,” terang Dr. apt. Nestri.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4-5 Juni 2023 lalu. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara tatap muka langsung dengan ibu-ibu kader Posyandu Dusun Randusari. Sebanyak 25 orang kader Posyandu hadir dalam kegiatan ini. Peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari keaktifan peserta dalam bertanya, berdiskusi dan berbagi pengalaman seputar penggunaan obat, serta keaktifan peserta dalam menjawab kuis secara lisan dari pembawa acara.

Pemaparan materi diberikan dengan media slide power point dan video animasi. Selain itu peserta juga diberikan buletin untuk memudahkan peserta dalam memahami materi yang diberikan sekaligus bisa dibaca berulang kali jika dibutuhkan. Selama penyampaian materi juga diselipi dengan diskusi dan pembagian doorprize sehingga kegiatan lebih meriah.

“Harapannya ke depan bisa menjadi tempat untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) karena kegiatan seperti penyuluhan ini rutin dilakukan oleh dosen-dosen UNS,” jelas Dr. Apt. Nestri.

Menurut Dr. Apt. Nestri, pemberian materi-materi tersebut sangat bermanfaat untuk ibu-ibu kader Posyandu Dusun Randusari, karena mereka mengaku masih belum banyak mengetahui tentang materi seputar obat-obatan dan kesehatan. Hal ini dikarenakan kebanyakan peserta memiliki latar belakang pendidikan lulusan SD dan SMP serta tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga.

Kegiatan ini diberikan respon yang baik oleh warga setempat. Respon baik tersebut terwujud dengan disarankannya ada kegiatan penyuluhan yang berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan warga seputar obat-obatan maupun kesehatan mengingat mayoritas warga berlatar belakang yang kurang dan bekerja sebagai pemulung untuk laki-laki dan ibu rumah tangga. HUMAS UNS

Skip to content