KKN DDP UNS Lakukan Integrasi Data melalui Pemetaan Spasial dan Sensus Sosial di Desa Paranggupito

KKN DDP UNS Lakukan Integrasi Data melalui Pemetaan Spasial dan Sensus Sosial di Desa Paranggupito

UNS — Program Kuliah Kerja Nyata Data Desa Presisi (KKN DDP) merupakan salah satu program KKN baru yang melibatkan kerja sama dua Perguruan Tinggi (PT) yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan fokus kegiatan integrasi data spasial dan sosial desa melalui proses digitalisasi. KKN DDP ini dilaksanakan di Desa Paranggupito, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri yang berada di ujung Kabupaten Wonogiri yang berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul.

Dalam program KKN DDP di Desa Paranggupito ini terdapat 23 mahasiswa yang terlibat. Terdapat 20 mahasiswa yang berasal dari UNS dan 3 mahasiswa berasal dari IPB. Program KKN DDP ini dilaksanakan mulai dari Senin (4/7/2022) hingga Kamis (18/8/2022). Dalam program KKN DDP ini integrasi data spasial dilakukan melalui pemetaan dengan citra drone dan diskusi dengan tokoh-tokoh penting terkait batas administrasi desa, dusun, Rukun Warga (RW), dan Rukun Tetangga (RT). Sedangkan, terkait data sosial, integrasi data dilakukan melalui sensus penduduk dengan menggunakan aplikasi Merdesa yang merupakan aplikasi sensus yang dibuat oleh IPB.

Proses pengambilan citra drone dimulai dengan menentukan misi, pengambilan gambar drone, dan didapatkan 55 misi yang harus diambil. Setelah pengambilan gambar drone selesai dilakukan, hasil drone diproses dengan menggunakan aplikasi spasial hingga dihasilkan citra drone yang siap pakai. Dari hasil ini, tim spasial melanjutkan proses pemetaan dengan membuat lima peta tematik dan peta kerja yang nantinya akan dipakai untuk sensus penduduk.

Pendataan sensus penduduk dilakukan dengan menggunakan aplikasi Merdesa. Sensus tersebut dilakukan kepada setiap keluarga di Desa Paranggupito. Pengumpulan data ini dilakukan oleh para enumerator yang merupakan warga dari Desa Paranggupito dengan menggunakan ponsel masing-masing. Para enumerator sebelumnya telah mendapatkan pelatihan penggunaan aplikasi oleh mahasiswa KKN UNS-IPB. Terdapat beberapa aspek pertanyaan yang terdapat di aplikasi Merdesa yakni mengenai kesejahteraan rakyat diantaranya mengenai identitas keluarga, sandang pangan dan papan, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan, pekerjaan dan jaminan sosial, kehidupan sosial, perlindungan hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), infrastruktur, serta lingkungan hidup.

Kepala Desa (Kades) Paranggupito, Dwi Hartono, mengaku pemerintah desa sangat terbantu dengan adanya program Data Desa Presisi dari mahasiswa KKN UNS dan IPB. Meski selama ini pemerintah desa terus melakukan pembaruan data, kelak buku monografi bisa menjadi acuan dalam menentukan arah kebijakan.

“Kami sangat senang. Mereka melibatkan warga dan perangkat desa dalam program ini. Harapannya nanti, hasilnya bisa bermanfaat bagi desa. Kebijakan yang kami ambil bisa tepat sasaran dan efisien,” kata Dwi.

Luaran dari program KKN DDP ini adalah penyediaan data spasial dan sosial yang presisi yang dibukukan menjadi buku Monografi Desa Paranggupito. Muatan spasial dari buku monografi ini adalah peta batas administrasi, peta infrastruktur, peta guna lahan, peta ortho, dan peta topografi. Muatan sosial dalam bulu monografi ini mulai dari data demografi, data sandang dan pangan, data pendidikan dan kebudayaan, data kesehatan, pekerjaan, dan jaminan sosial, data sosial, hukum, serta HAM. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content