UNS-Sejak Kota Solo ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Covid-19 pada Maret lalu, banyak aktivitas masyarakat yang dibatasi. Termasuk aktivitas dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun perguruan tinggi juga diubah menjadi sistem jarak jauh atau daring. Kendati demikian, sebanyak 70 mahasiswa internasional Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memilih untuk tetap tinggal di Solo. Saat ini, UNS memiliki 100 mahasiswa internasional dari 24 negara. Sebagian mahasiswa asing tersebut ada yang sudah kembali ke negara asalnya dan sebagian lagi memilih untuk tetap berada di Indonesia, khususnya Solo.
Peralihan dari sistem tatap muka menjadi daring bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus. Selain kuliah dengan metode daring, berbagai kegiatan lain yang menimbulkan kerumunan terpaksa harus ditunda. Kondisi ini yang dialami seluruh mahasiswa UNS, tidak terkecuali mahasiswa internasional. Setiap hari, mahasiswa internasional UNS melakukan kuliah daring di kos atau asrama. Seperti yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa internasional UNS dari Program Darmasiswa RI asal Vietnam, Nguyen Thanh Dat. Selain kuliah daring, Ia juga melakukan kegiatan lain untuk mengisi waktu luang. Ia memanfaatkan waktunya dengan membaca buku dan jalan-jalan di sekitar asrama untuk mengusir kepenatan. Sesekali ia juga berkomunikasi dengan keluarganya di Vietnam.
Dalam rangka memberikan dukungan kepada mahasiswa internasional di tengah pandemi, UNS melalui UPT Layanan Internasional (International Office (IO)), memberikan bantuan sejumlah 70 paket bahan makanan dan kesehatan untuk mahasiswa internasional yang berada di Solo. Paket bantuan tersebut berupa bahan logistik untuk kebutuhan sehari-hari seperti, roti, susu, dan mi instan, serta kebutuhan lain yang berguna untuk melindungi dari penyebaran Covid-19 seperti masker dan sabun. Hal ini merupakan bentuk perhatian UNS, khususnya IO terhadap mahasiswa internasional. Melalui paket bantuan ini, mahasiswa internasional dapat terbantu dalam menghadapi situasi saat ini, baik dalam memenuhi kebutuhan mereka maupun untuk menjaga diri mereka agar tetap sehat.
Salah satu mahasiswa internasional UNS asal Myanmar yang sedang menempuh studi S-2 di Fakultas Kedokteran, Yuzana Maung, menceritakan bahwa ia merasa sangat terbantu dengan adanya paket bantuan tersebut. “Respons IO UNS kepada mahasiswa internasional pada kondisi sangat baik dan ada beberapa yang bisa dihighlight, antara lain pemberian paket bantuan, informasi tentang imigrasi, dan perubahan pelaksanaan perkuliahan,” ujar Yuzana.
Ia juga merasa terlindungi dengan adanya perhatian UPT Layanan Internasional UNS. “Kami merasa terlindungi ketika ada mahasiswa internasional yang sakit, kami bisa memberitahukan ke pihak IO UNS untuk dirawat di Rumah Sakit UNS. Saya pribadi sangat mengapresiasi respons dari IO UNS yang sangat memuaskan dan berharap akan terus meningkatkan kepedulian terhadap mahasiswa internasional,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh mahasiswa program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) asal Thailand, Patsawut Rattanakarn. “Saya mengucapkan terima kasih kepada UNS karena telah memperhatikan mahasiswa asing. Bantuan logistik dari kampus ini sangat bermanfaat bagi kami yang masih berada di asrama, sehingga tidak perlu bepergian untuk membeli bahan makanan” ungkap mahasiswa asal Thailand tersebut kepada uns.ac.id pada Selasa (26/5/2020).
Meskipun tetap berada di asrama, Ia tidak tidak lupa untuk menjaga Kesehatan dan pola hidup sehat. Selain melakukan kuliah secara daring, hal yang rutin dilakukan adalah belajar bahasa Indonesia.
“Saya bersyukur karena masih ada teman yang tinggal di asrama, sehingga dapat mengusir rasa bosan meskipun tidak dapat bepergian. Selain kuliah, biasanya saya juag menonton film dokumenter, bermain uno, dan belajar bahasa Indonesia supaya tidak lupa. Ketika benar-benar mendesak dan harus keluar asrama, saya selalu memakai masker dan mematuhi protokol penanganan Covid-19 serta tetap menjaga kesehatan,” kata Patsawut.
Sementara itu, pola hidup bersih dan sehat untuk melindungi diri dari Covid-19 juga selalu diterapkan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi asal Timor Leste, Eugenio Lay. “Saat pandemi ini, kita harus tetap jaga kebersihan dan selalu cuci tangan. Selain itu, harus rajin berolahraga, berjemur di pagi hari, menghindari keramaian, dan keluar rumah menggunakan masker, serta selalu minum vitamin agar tubuh tetap sehat,” papar Eugenio.
Selain paket bantuan logistik, UNS juga memberikan bantuan kepada seluruh mahasiswa dalam bentuk pulsa. Tidak hanya itu, berbagai kegiatan juga dilakukan UNS dalam rangka kepedulian terhadap pandemi Covid-19 baik ditujukan bagi mahasiswa, tenaga kesehatan, maupun masyarakat terdampak. Humas UNS/Bayu