The 6th IBC: Bioteknologi untuk Kesejahteraan Manusia

Kerja sama antara Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) kali ini menghasilkan kegiatan The 6th International Biotechnology Conference (The 6th IBC) yang digelar di Hotel Lorin Solo, Selasa-Rabu (6-7/9/2016). Kegiatan yang digelar 4 tahun sekali ini mengusung tema “Enhancing Industrial Competitiveness trough Biotechnology Innovation”. KBI yang terdiri dari 60 anggota dari lembaga pemerintahan/swasta, industri BUMN/swasta, dan perguruan tinggi negeri dan swasta (PTN dan PTS) merupakan sebuah organisasi yang melakukan kegiatan riset maupun implementasi bioteknologi.

IMG_1904
Mewakili Rektor UNS yang berhalangan hadir , Wakil Rektor Bidang Akademik, Sutarno berikan sambutan.

Ketua KBI, Misri Gozan mengatakan, KBI bersama UNS menggelar IBC tahun ini sebagai forum internasional yang mempertemukan para pakar, akademisi, dan pembuat kebijakan. Sebelumnya IBC pertama kali digelar di Jakarta dan selanjutnya berturut-turut setiap 4 tahun sekali digelar di Yogyakarta, Denpasar, Bogor, dan Mataram. IBC ke-6 yang dalam kepanitiaannya diketuai Ahmad Yunus—dosen Fakultas Pertanian UNS bertujuan untuk memajukan peranan bioteknologi di tanah air melalui jejaring nasional dan internasional.

Peran bioteknologi, lanjutnya, di bidang pangan/pertanian, energi, kesehatan, lingkungan, dan industri pengolah semakin menguat. “Inovasi-inovasi baru berbasis bioteknologi semakin mengokohkan perannya untuk kesejahteraan umat manusia,” ujarnya. Menurutnya, Indonesia memerlukan dorongan besar dalam percepatan pembangunan melalui pengembangan industri, dan bioteknologi adalah salah satu jawaban untuk peningkatan daya saing industri. Apalagi Indonesia sebagai negara dengan potensi biodiversitas nomor 2 terbesar di dunia (di bawah Brazil) sangat berpeluang dalam mengembangkan inovasi peningkatan daya saing nasional.

IMG_1898
(dari kanan) Ketua KBI, Misri Gozan; Kepala BSN, Bambang Prasetyo; dan Wakil Rektor Bidang Akademik, Sutarno.

Pembicara kunci yang dihadirkan merupakan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetyo. Ia berbicara mengenai peran standardisasi dalam menyokong industri nasional, terutama dalam mendukung inovasi mengurangi biaya dan perlindungan terhadap keamanan produk.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Sutarno datang mewakili Rektor UNS, Ravik Karsidi yang berhalangan hadir karena memiliki agenda lain. Dalam sambutannya ia mengatakan, bioteknologi sangat menjanjikan, dan sangat menunjang kesejahteraan umat manusia. Produk dari bioteknologi juga bisa dikembangkan menjadi produk yang kreatif. [](dodo.red.uns.ac.id)

Skip to content