UCN 2020, Melepas Rindu hingga Mengenang Didi Kempot dan Glenn Fredly

UNS — ‘Menunggu saat Berjumpa’ dipilih sebagai tema Virtual UNS Cultural Night (UCN) 2020, gelaran tahunan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang hadir secara virtual pada Jumat (13/11/2020). Tema apik yang menjadi istilah tepat untuk menggambarkan suasana hati banyak orang karena diharuskan membatasi perjumpaan dan menunggu waktu untuk bertemu dengan orang-orang terkasih selama pandemi Covid-19.

Melalui UCN kali ini, para penonton tidak hanya diajak berkeliling secara virtual untuk mengenal budaya dari berbagai negara, tetapi juga untuk melepas kerinduan akan UNS dan keberagamannya. Terlebih bagi mahasiswa internasional yang saat ini ada di negaranya dan para alumnus yang tersebar di berbagai belahan dunia.

“Tema ini betul-betul menusuk hati kita. Delapan bulan pandemi Covid-19 mengubah tatanan kehidupan. Tapi di tengah pandemi seperti ini, karena sudah pada rindu maka UCN ini bisa mengobati rindu kita semua,” ucap Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho dalam sambutannya.

Dibuka dengan Tari Tanjidor Kahat dari Jawa Barat, UCN 2020 yang sempat ditunda beberapa kali, tetap hadir menyajikan beragam penampilan mahasiswa internasional UNS juga para alumnus internasional dengan bakat dan kebudayaannya masing-masing. Adapun mereka berasal dari 20 lebih negara seperti Turkmenistan, Tajikiztan, Jepang, Filipina, Malaysia, Nigeria, Madagaskar, Thailand, Vietnam, Suriname, Belanda, India, Rusia, Timor Leste, dan lain-lain.

Namun sebelum menyaksikan teman-teman internasional, para penonton disuguhi penampilan Keroncong Millenials dengan lagu Kala Cinta Menggoda dalam alunan keroncong serta Bengawan Solo. Dan penampilan pertama teman-teman internasional pun diisi dengan Tari Dahur yang merupakan dansa tradisional Timor Leste untuk penyambutan tamu spesial.

Tidak ketinggalan, Turkmenistan, Tajikiztan, dan Libya masing-masing mempersembahkan sebuah lagu tentang kasih sayang hingga penggambaran keramahan negaranya. Jika ketiga negara tersebut membawakan lagu dari negaranya, penampil lain menyuguhkan kolaborasi apik beberapa negara.

Diantaranya Joy Lausa (Fillipina), Kota Owatari (Jepang), dan Margarita (Rusia). Mereka berhasil memukau penonton dengan lagu ‘Dekat di Hati’ milik RAN yang beberapa liriknya dinyanyikan dalam bahasa masing-masing negara mereka.

Kemudian ada Tarian Afrika yang mengolaborasikan perwakilan Madagaskar, Ruwanda, dan Nigeria. Nuansa keberagaman pun semakin terlihat saat 9 negara melakukan peragaan busana khas masing-masing.

Tiga Lidah Tiga Cerita

Salah satu hal yang cukup dinantikan di UCN ialah mencicipi olahan makanan dari berbagai negara. Hanya saja, pada gelaran ke-12 secara virtual ini, UCN menayangkan kembali sebuah video tahun 2015 bertajuk ‘Tiga Lidah Tiga Cerita’. yang memberikan gambaran bahwa beda negara tentu beda rasa makanannya.

Video berdurasi kisaran 6 menit tersebut, mengemas cerita tiga mahasiswa internasional UNS yakni Mukhridin Khosimov (Uzbekistan), Huang Zhaoying a.k.a Cherry (Cina), dan Jean Jacques atau Jeje (Madagaskar) berkaitan dengan pengalaman ‘makan’ mereka selama di Solo.

Tidak dipungkiri, berbicara perihal keberagaman kebudayaan tentu ada aspek makanan di dalamnya dan seringkali menjadi masalah utama seorang perantau. Sebagaimana kata Jeje yang kesulitan saat harus makan makanan manis dan pedas.

“Karena di madagaskar makanannya asin,” ujar Jeje dalam video tersebut.

Kendati demikian, Jeje berupaya untuk membaur dengan masyarakat, bahasa, juga makanan di Solo. Sampai akhirnya, ia dapat menikmati makanan di Solo seperti gado-gado. Jeje pun merekomendasikan makanan di Solo yang menurutnya sangat murah.

Mengenang Didi Kempot dan Glenn Fredly

Dua seniman kenamaan Indonesia, Didi Kempot dan Glenn Fredly yang berpulang pada tahun 2020 ini karya-karyanya tidak hanya dinikmati oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga mancanegara. Maka memasuki satu jam terakhir, Virtual UCN 2020 mengajak ribuan penonton untuk mengenang kedua sosok tersebut.

Jean Baptiste atau akrab disapa Mas Aboy dari Burundi menyanyikan lagu Pamer Bojo milik Didi Kempot yang kian akrab di telinga masyarakat Indonesia pada tahun 2020 ini. Dalam sebuah video klip sederhana, Mas Aboy fasih mengalunkan lagu berbahasa Jawa tersebut lengkap dengan baju batik dan blangkon.

Tidak kalah menarik, lagu ‘Terserah’ dari Glenn Fredly dilantunkan Tommy dari Madagaskar dengan penuh penghayatan. Hingga kemudian, beragam sambutan positif diberikan warganet atas penampilan keduanya.

Begitu pula secara keseluruhan, Virtual UCN 2020 memperoleh antusiasme luar biasa. Terlihat dari jumlah penonton sampai berita ini ditulis yang telah mendekati angka 6.000 penonton. Apresiasi juga diberikan Prof. Jamal kepada UPT Layanan Internasional UNS sebagai penyelenggara Virtual UCN 2020.

“Energik dan luar biasa karena telah menggerakkan alumni dan mahasiswa internasional di UNS untuk hadir di UCN. Di tengah pandemi Covid-19, saya beruntung bisa mendampingi kalian mahasiswa internasional dan alumni mahasiswa internasional. Tetap bersatu padu mengenang nama besar UNS,” ungkap Prof. Jamal. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content