UNS Adakan Sekolah Mahasiswa Berprestasi

UNS-Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Mawa) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan Sekolah Mahasiswa Berprestasi pada Kamis-Jumat, 28-29 Mei 2020. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat UNS. Selain itu, sekolah ini juga bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa yang akan maju dalam Pilmapres tahun depan.

Sekolah yang diadakan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting ini diikuti oleh sekitar 140 peserta baik finalis mahasiswa berprestasi maupun yang bukan finalis. Turut hadir pula Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Prof. Kuncoro Diharjo serta Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni, Rohman Agus Pratomo. Terdapat beberapa materi yang disampaikan selama dua hari seperti berbagi pengalaman oleh mahasiswa berprestasi, penyusunan portofolio, strategi penulisan karya ilmiah, berkomunikasi dengan bahasa Inggris, public speaking dan wawasan kebangsaan.

Rohman Agus Pratomo menyampaikan bahwa masih ada kesempatan untuk memperbaiki karya tulis yang sudah dikumpulkan dan direview oleh juri.
“Bagi yang nanti lolos, masih ada waktu memperbaiki karya tulis serta portofolio hingga 16 Juni. Lalu bagi mahasiswa yang sekarang masih semester dua bisa menyiapkan untuk maju pada tahun depan. Semua prestasi harus dicicil sejak dini, sejak awal semester, tidak ada prestasi yang datang secara tiba-tiba,” pesannya.

Dalam materi sharing pengalaman yang dibawakan oleh Rachmad Adi, M.Sc. mengulas apa saja yang pernah disiapkan dalam Pilmapres tingkat fakultas hingga nasional. Mahasiswa Berprestasi UNS tahun 2013 tersebut mengatakan bahwa juri akan menilai baik dari segi prestasi maupun kepribadian.

“Pokok penilaian Pilmapres ada tiga yaitu gagasan kreatif, kemampuan bahasa asing, dan portofolio. Tidak hanya itu, dalam Pilmapres tidak hanya mahasiswa yang pintar saja, karena sikap atau perilaku finalis juga dinilai oleh juri. Jadi, mulai sekarang bisa disiapkan, misal sering-sering ikut lomba dan semacamnya supaya bisa jadi dokumen pendukung saat ikut Pilmapres,” paparnya.

Salah satu hal yang cukup vital yakni portofolio yang berisi rekap capaian prestasi peserta selama menjadi mahasiswa. Prestasi tersebut berupa prestasi yang diperoleh melalui kompetisi bidang, capaian unggulan yang bukan diperoleh melalui kompetisi, dan capaian di organisasi. Ketiganya memiliki bobot yang berbeda, nantinya akan diakumulasi sehingga terkumpul skor akhir yang digunakan sebagai penilaian dalam Pilmapres.

Kemudian materi penyusunan portofolio ini disampaikan oleh Bayu Setya Hertanto, M.Sc. selama 30 menit. Ia menyampaikan bahwa portofolio tersebut harus disusun dari yang nilainya paling tinggi agar memudahkan juri dalam menilai.
“Portofolio merupakan aspek yang penting, jadi disusun dari yang nilainya paling tinggi. Misal kompetisi individu tingkat internasional harus didahulukan daripada kompetisi tingkat nasional,” jelasnya.

Kompetisi yang dilakukan secara individu memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kompetisi kelompok. Tidak hanya kompetisi saja, tetapi hampir semua capaian yang tingkatnya berbeda memiliki skor masing-masing.

Pada hari kedua, materi yang disampaikan yakni public speaking, kemampuan berbahasa Inggris, serta wawasan kebangsaan. Dalam materi kemampuan berbahasa Inggris yang disampaikan oleh Prof. Diah Kristina, Guru Besar Bidang Ilmu English for Specific Purposes UNS membahas mengenai public speaking. Kemampuan berbahasa Inggris dalam Pilmapres memang dalam bentuk komunikasi yakni saat presentasi maupun menjawab pertanyaan juri.

Ia menyampaikan bahwa dalam berbicara di depan umum apalagi dalam bahasa Inggris harus melakukan persiapan. Hal yang perlu disiapkan yaitu analisis audiens yang meliputi latar belakang, jenis kelamin, pendidikan, afiliasi serta menganalisis keadaan apakah formal atau informal.
“Sebelum memulai, harus menganalisis dari segi audiens maupun materi yang akan disampaikan. Kemudian harus bisa mengatur tinggi rendah suara, volume, variasi vokal supaya audiens tidak bosan dan suasana menjadi hidup. Bahasa tubuh juga harus diperhatikan agar mampu mendukung apa yang disampaikan seperti kontak mata, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh,” paparnya.

Para peserta yang mengikuti Sekolah Mahasiswa Berprestasi ini sangat antusias, hal tersebut ditunjukkan melalui pertanyaan yang diajukan bergantian oleh peserta. Waktu yang terbatas membuat jumlah pertanyaan dibatasi, namun Biro Mawa juga memberi kesempatan untuk berdiskusi setelah acara selesai. Biro Mawa UNS memfasilitasi grup Whatsapp yang berguna untuk menyampaikan informasi mengenai Pilmapres agar peserta tidak ketinggalan informasi. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa yang terpilih mewakili UNS dalam ajang Pilmapres tingkat Nasional mampu membawa hasil yang maksimal.Humas UNS

Skip to content