Ada yang berbeda dengan pemandangan halaman Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada malam itu, Kamis (28/4/2016). Antrean panjang orang-orang mengular dari pintu Auditorium UNS, menunggu urutan di depannya segera berjalan. Wajah mereka nampak bergairah, dengan berbagai atribut kebudayaan dan aksesoris etnik dari berbagai belahan dunia yang melekat di tubuh. Di salah satu sudut yang dihiasi lampu semarak, sekumpulan orang tengah sibuk membawa kamera dan smartphone, tengah asik berfoto-foto untuk mengabadikan momen. Ya, malam itu adalah malam yang sangat spesial yang telah dinanti-nanti dimana pertunjukkan budaya dari 24 negara akan digelar. Malam itu adalah UNS Cultural Night ke-9 dengan tajuk “Menemukan Makna dari Keberagaman”. International Office UNS sebagai pihak penyelenggara berusaha sebaik mungkin untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa asing agar dapat memperkenalkan budaya dari negaranya masing-masing.
Dalam UCN 2016, setiap penonton diberikan sebuah mainan khas Indonesia yang berbunyi “othok-othok” untuk menyemarakkan acara. Dengan dibunyikannya mainan ini oleh seluruh peminat UCN bersama Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNS Widodo Moektiyo, maka UNS Cultural Night 2016 resmi dimulai. Gemuruh suara penonton dengan “othok-othok” menandakan mereka begitu antusias menyambut pesta budaya tahunan ini.
Malam spesial itu dibuka dengan meriah dengan Tari Maju Mandi, tari khas Provinsi Lampung yang dibawakan oleh Ikatan Mahasiswa Lampung (IKAMALA). Bukan Indonesia saja, UCN kali ini diikuti oleh mahasiswa dari 24 negara seperti Jepang, Hungaria, Malaysia, Mozambik, Vanuatu, Korea Selatan, Tiongkok, Uzbekistan, Turkmenistan, Papua Nugini, Timor Timur, dan lain sebagainya. Para mahasiswa asing dari berbagai negara tersebut secara bergiliran menampilkan kebudayaan khas daerahnya. Tidak hanya budaya, UCN 2016 juga memamerkan kuliner dari negara-negara tersebut sehingga bagi penonton yang penasaran dengan berbagai kuliner khas negara tertentu, dapat langsung menikmatinya di booth yang tersedia di kanan-kiri panggung.
Dalam penampilan pertama, UCN 2016 membawa penonton terbang ke Uzbekistan dan Madagaskar. Kedua negara tersebut menyanyikan lagu daerah mereka disertai gerak tari. Meski tidak mengerti liriknya, penonton pun antusias mengikuti penampilan mereka yang sungguh luwes dan mengundang gelak tawa. Selanjutnya disambung dengan penampilan dari Vietnam yang menyanyikan lagu khas Vietnam tentang hubungan jarak jauh antara sepasang kekasih. Meski seharusnya mengharukan, penampilan kali ini justru membuat ceria karena irama lagu yang dibawakan sangat up-beat. Penampilan selanjutnya adalah musikalisasi puisi dari Yunani. Pentas ini ditampilkan oleh 2 mahasiswa Yunani yang menyajikan musikalisasi puisi dalam 2 bahasa yakni Bahasa Yunani dan Indonesia. Suasana terkesan sangat sakral pada pentas ini karena puisi yang dibawakan bernada sangat halus dengan sajak yang dalam. (Klik di sini untuk lanjut bagian 2)