UNS Raih Gelar Juara di Kompetisi Inovasi Beton

UNS – Menggapai prestasi diiringi dengan tujuan mulia memerlukan kesabaran dan kegigihan. Kegagalan bukanlah akhir dari sebuah usaha, melainkan menjadi lecutan untuk berkembang dan meraih hasil yang maksimal. Prinsip inilah yang dipegang oleh tim perwakilan UNS yang menjuarai kompetisi inovasi beton Civil Days 2017 di Universitas Negeri Malang, Jawa Timur. Tim UNS berhasil menggeser tim finalis lain yang berasal dari ITS, Politeknik Negeri Banyuwangi, UM Purwokerto, Undip, dan UNM.

Inovasi Beton
Deniar Regia Pratama (kanan), Adji Putra Abriyantoro (tengah), dan Bagas Putra Ramadhan (kiri) berhasil memenangkan kompetisi inovasi beton Civil Days 2017.

Tim yang terdiri dari tiga mahasiswa; Deniar Regia Pratama (D3 Sipil Transportasi), Adji Putra Abriyantoro, dan Bagas Putra Ramadhan (S1 Pendidikan Teknik Bangunan), berhasil meraih juara pertama dalam perhelatan yang digelar pada Jumat-Minggu (19–21/5/2017). Dengan persiapan tak kurang dari 8 bulan, usaha tim perwakilan UNS membuahkan hasil setelah merasakan dua kali kegagalan.

 Kami mulai mengembangkan inovasi beton sejak tahun 2016. Waktu itu pertama kali mencoba melalui lomba Civil Week UNS 2016, namun belum menang. Kami juga mengikuti perlombaan Civil Festival PNJ 2016, tetapi juga belum membawa juara,” tutur Adji.

Inovasi yang mereka ciptakan yakni beton yang tidak membutuhkan alat penggetar atau self-converting concrete. Umumnya, pembuatan beton membutuhkan alat penggetar agar bahan dapat tercampur secara merata. Mereka mengaku terinspirasi oleh teknologi dari Jepang, dan beton yang dihasilkan memiliki kualitas daya tahan yang lebih baik dibandingkan beton konvensional.

“Beton yang kami hasilkan memiliki kekuatan tekan mencapai 51 MPa (mega-Pascal) setelah dikeringkan selama 28 hari. Ini lebih baik bila dibandingkan dengan beton konvensional yang hanya mampu menahan 30 MPa,” pungkas Deniar.

Kendati telah meraih pencapaian gemilang, lantas tak membuat mereka berbangga diri. Adji menjelaskan bahwa mereka akan terus mengembangkan inovasi di bidang beton, dan fokus pada teknologi beton.

“Sebenarnya banyak kompetisi lain yang ingin diikuti, tetapi kami memutuskan untuk fokus di bidang beton,” tambah Adji.

Mereka berharap semakin banyak mahasiswa UNS yang mempelajari ilmu bangunan yang aktif berkontribusi dan berinovasi dalam mengembangkan teknologi beton. Bagi mereka, jangan pernah lelah berusaha karena kegagalan justru akan mendorong perkembangan.

“Yang penting pede dulu. Kita juga banyak belajar dari dosen, mahasiswa, bahkan dari pekerja konstruksi,” tutup Deniar. humas-red.uns/Oss/Dty

Skip to content