Sukses Muda, Kenapa Tidak

“Kalau bisa sukses di usia muda, mengapa harus menunggu tua”. – Billy Boen, Founder Young On Top (YOT).

Kalimat tersebut menjadi kalimat ampuh dan penggugah semangat para insan muda Indonesia yang ingin meraih kesuksesannya di usia muda. Di Indonesia sendiri terdapat banyak pemuda-pemuda sukses seperti Diajeng Lestari, Putri Tandjung, Marry Riana, dan lain sebagainya. Kesuksesan mereka yakni dalam bidang entrepreneurship atau kewirausahaan. Dengan bidang tersebut banyak yang mereka kontribusikan untuk negeri ini. Membawa bumi pertiwi ini menjadi salah satu negara yang berpengaruh di mancanegara.

Univesitas Sebelas Maret (UNS) yang akan berumur empat dekade pada 11 Maret 2016, sudah sepantasnya merealisasikan budaya kerja UNS Active. Di mana UNS Active ini terdiri dari Achievement Orientation, Customer Satisfaction, Teamwork, Integrity, Visionary, dan Entrepreneurship. Sehingga budaya kerja yang digalakkan tidak sebatas sebagai sebuah symbol dan utopis saja, namun dapat direalisasikan dan diimplementasikan oleh warga UNS khususnya mahasiswa.

Dari beberapa poin budaya kerja tersebut yang perlu dikritisi adalah entrepreneurship atau kewirausahaan. Karena kewirausahaan di kalangan mahasiswa UNS sendiri masih terhitung sangat minim. Mengapa ? Karena dari pihak kampus tidak menyediakan wadah atau fasilitas bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha.

Kampus memang menyediakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM). Dalam hal kewirausahaan ini lembaga tersebut hanya memberikan sebatas pembekalan-pembekalan usaha saja. Lantas bagaimana implementasi usahanya? Sudahkah kampus memfasilitasi?

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yakni Koperasi Mahasiswa (KOPMA) di kampus dapat dijadikan sebagai wadah. Namun kopma tersebut eksistensinya baru melalui minimarket. Dan barang-barang yang dijual pun berasal dari pabrik-pabrik. Alangkah baiknya jika kopma dijadikan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk berwirausaha dengan menitipkan produk dan hasil karya mereka. Kopma turut membantu memasarkan produk-prosuk tersebut.

Selain itu Sunday Market juga bisa dijadikan sebagai wadah. Mahasiswa dapat memanfaatkan pasar yang selalu hadir setiap hari Minggu di Boulevard ini untuk memasarkan produk-produknya ke masyarakat. Karena di pasar ini pembeli tidak hanya dari mahasiswa saja, namun juga masyarakat sekitar UNS dan Solo.

Tidak cukup sampai itu. Karena Kopma dan Sunday Market merupakan ruang kecil dan belum bisa menampung mahasiswa-mahasiswa UNS yang ingin berwirausaha. Mahasiswa membutuhkan wadah yang lebih besar. Misalnya kampus menyediakan Balai Kreasi Mahasiswa. Di tempat ini mahasiswa difasilitasi oleh kampus sesuai dengan usaha yang akan mereka jalankan. Mahasiswa dapat menyalurkan dan mengaplikasikan kreasi dan inovasi yang mereka miliki. Baik itu berupa kuliner, fashion, furniture, robotic, handicraft, dan lain sebagainya.

Baca selengkapnya: Sukses Muda, Kenapa Tidak

Penulis: Jihan Arsya Nabila 
Beri Like jika kamu sepakat dengan ide Jihan Arsya Nabila 

Skip to content