Perlu Terobosan Baru

Kardimin, dosen Bahasa Inggris Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, menyatakan, perlu adanya terobosan baru di lingkungan pemerintah terutama di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) untuk melakukan standardisasi penerjemah secara benar.

Hal itu dia ungkapkan usai sidang terbuka terbuka disertasinya yang berjudul Teknik, Metode, dan Ideologi Penerjemahan Ungkapan Keagamaan dalam Buku The Choice: Islam and Christianity di Ruang Sidang II gedung Rektorat UNS Solo, Kamis (19/7/2012).

Doktor ke-148 yang dihasilkan UNS itu berpendapat mengenai pentingnya terobosan itu, “Karena masyarakat kita tidak mengenali bahasa asli atau bahasa sumber. Sehingga hanya percaya pada kata penerjemah. Padahal, penerjemah di lingkungan kita belum semuanya benar dalam melakukan tugasnya,” ungkapnya.

Dalam disertasinya disebutkan berbagai referensi teknik penerjemah, seperti: adaptasi yang berusaha menyesuaikan bahasa sumber dengan bahasa setempat atau lokal; amplifikasi dengan cara memparafrasekan informasi yang implisit dalam bahasa sumber; deskripsi; kreasi diskursif; kompresi linguistik; variasi; teknik penambahan; dan beberapa lainnya.

Kardimin yang meraih nilai 3,70 dengan predikat sangat memuaskan itu kembali menegaskan, “Kalau dilakukan dengan benar, maka hasil penerjemahan akan valid. Sehingga perlu ada standard yang jelas,” tandas Kardimin.[]

Skip to content