Komik Si Budi, Media Peningkatan Literasi Keuangan Karya Mahasiswa UNS

UNS-Sebanyak 6 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan media literasi keuangan berbentuk komik. Komik ini bertujuan untuk mengajarkan literasi keuangan bagi anak-anak khususnya usia Sekolah Dasar (SD). Keenam mahasiswa tersebut yaitu Rizal Galih Pradana mahasiswa Psikologi Fakultas Kedokteran (FK), Aldi Rosyid Rahmadi dari Prodi Ilmu Lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Anggit Daneswara Purbaningru dari Prodi Matematika FMIPA, Arzi Dwiky Kusumo, Dewi Anisa Nurjanah dari Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Alivia Amadea Theodora mahasiswa Psikologi FK UNS.

Rizal Galih Pradana selaku ketua tim mengungkapkan bahwa komik yang mereka usung diberi nama “Si Budi” yang menceritakan Budi sebagai tokoh utama dengan sang adik yang bernama Ani.

“Dalam komik tersebut menampilkan Budi dan Ani  saat memecahkan berbagai permasalahan keuangan yang mereka hadapi. Komik ini terdiri dari 3 seri dengan tema utama masing-masing seri yakni pemborosan pada seri 1, rajin menabung pada seri 2, dan mengelola keuangan pada seri 3. Masing-masing seri komik akan disediakan berbagai tantangan keuangan sederhana dan Quick Response Code yang dapat dipindai oleh siswa untuk mendapatkan rekaman suara podcast dari komik tersebut,” jelasnya saat diwawancarai oleh uns.ac.id pada Sabtu (3/10/2020).

Ia menambahkan, tim nya memilih media komik karena anak-anak lebih tertarik dengan media gambar dibandingkan tulisan.
“Pertimbangan kami memilih media komik yakni karena komik menyajikan lebih banyak gambar atau visual dibanding tulisan. Tentu media visual lebih mudah dipahami oleh anak-anak sehingga dapat menyampaikan pesan literasi keuangan yang abstrak dalam bentuk lebih konkret. Jadi tahu keuangan seperti apa, mengatur keuangan bagaimana,” tambahnya.

Rizal dan tim yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM M) menjelaskan bahwa pemilihan komik dan podcast ini karena setiap anak memiliki karakteristik dalam menyerap pembelajaran. Mereka menyediakan komik bagi anak-anak yang model belajarnya visual, kemudian adanya podcast ditujukan bagi mereka yang model belajarnya auditori. Lalu bagi anak-anak yang model belajarnya kinestetik, mereka fasilitasi dengan tantangan yang ada dalam komik.

“Harapannya nanti komik ini akan didaftarkan untuk memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HAKi) dan International Standard Book Number (ISBN), jadi nanti akan tersedia di Perpustakaan Nasional. Nah, semoga bisa digunakan sebagai media dalam kurikulum untuk mengajari literasi keuangan bagi anak-anak. Dengan berpijak pada media ini,  semoga literasi keuangan anak-anak bisa meningkat sehingga perilaku konsumtif menurun, ketika anak-anak sudah baik maka bisa terakumulasi hingga dewasa,” pungkas Rizal. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content