Plasma Pijar Korona, Solusi Membunuh Mikroorgranisme dalam Air Kran

UNS – Sebagai salah satu sumber daya alam yang sangat dibutuhkan, air memiliki peran yang sangat vital bagi makhluk hidup, terutama bagi manusia. Namun dengan bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan kebutuhan terhadap air menjadi semakin meningkat.

Kebutuhan akan air juga dipengaruhi oleh berapa banyaknya ketersediaan air yang layak dikonsumsi oleh manusia. Berkurangnya ketersediaan air dapat diakibatkan dengan adanya perubahan cuaca maupun iklim yang berubah-ubah. Dengan demikian, diperlukan adanya suatu cara pengolahan air yang baik dalam pelestarian air terkait kualitasnya.

Hal inilah yang menjadi bahan penelitian oleh Rizki Ika Oktaviana, Khanza Fadhilah Almas, Haya Alvinesha Puspitadindha. Ketiga mahasiswi asal program studi Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini menemukan solusi agar masalah ketersediaan air bagi manusia dapat terjamin kualitasnya.

Caranya adalah dengan menggunakan plasma pijar korona. Ketiga mahasiswi ini melakukan penelitian terhadap sampel air kran yang disterilisasikan menggunakan plasma pijar korona. Hasilnya, plasma pijar korona mampu untuk mengurangi jumlah mikroorganisme yang terkandung didalam air.

Hal ini disebabkan karena lucutan plasma pijar korona yang memiliki tegangan tinggi menimbulkan adanya spesies aktif yaitu  OH, H+, O3 dan H2O2 serta adanya pengaruh tegangan yang tinggi memunculkan banyaknya elektron yang berenergi semakin lama perlakuan plasma pijar korona pada sampel maka banyak elektron bebasnya. Hal tersebut dapat menyebabkan jumlah mikroorganisme berkurang.

“Dengan adanya penelitiaan ini diharapkan pencemaran air yang diakibatkan oleh air limbah pabrik, air limbah produksi batik, air limbah dari mesin cuci, dan lain-lain dapat diminimalisir. Dengan demikian, ketersediaan air bersih dapat meningkat,” kata Rizki, Selasa (9/7/2019). HUMAS UNS/ Yefta

Skip to content