UKM Ilmu Alquran (IQ) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) se-Jawa, Sabtu (4/6/2016), di Kampus Kentingan UNS. Acara ini merupakan MTQ ketiga yang digelar oleh UKM IQ UNS dan sekaligus menjadi MTQ se-Jawa untuk pertama kalinya. Dengan mengangkat tema “Mewujudkan Kreativitas dengan Inovasi dan Prestasi bersama Alquran”, acara ini diikuti oleh 270 peserta yang berasal dari 42 universitas di Jawa.
“MTQ UNS merupakan acara rutin tiap tahun yang diadakan oleh IQ UNS untuk menjaring mahasiswa UNS untuk diikutsertakan dalam MTQ Nasional. Tapi, untuk tahun ini kita perluas cakupannya hingga se-Jawa sekaligus untuk menjalin silaturahim,” terang Asma selaku wakil ketua UKM IQ UNS. “Namun, untuk pengikutsertaan peserta dalam MTQ Nasional adalah kebijakan masing-masing universitas,” lanjutnya.
Acara ini dibuka di Aula Masjid Nurul Huda UNS oleh Irfan Abu Nazar, selaku pembina UKM IQ UNS. Sedangkan untuk dewan juri didatangkan dari LPTQ Surakarta. “Untuk jurinya, kita kerja sama dengan LPTQ Surakarta. LPTQ merupakan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran dari Kemenag. Jadi untuk jurinya, soalnya, semuanya dari sana,” terang Asma.
Tempat yang digunakan untuk lomba menyebar di seluruh Kampus Kentingan UNS. Untuk kategori cabang perlombaan Tilawah Putra di Aula Utama Masjid Nurul Huda, Tartil Putra di Ruang Sidang Kemahasiswaan, Hifzhil Quran 1 Juz Putra di Aula Pusat Komputer, Hifzhil Quran 5 Juz Putra di Masjid Rahmi FK, dan Hifzhil Quran 10 Juz Putra di Masjid FMIPA.
Sedangkan untuk kategori cabang perlombaan Tilawatil Putri di Ruang Seminar NHIC, Hifdzil Quran 1 Juz Putri di Ruang Diskusi NHIC, Hifzhil Quran 5 Juz Putri di Ruang Sidang Gedung A FKIP, Hifzhil Quran 10 Juz Putri di Ruang 202 Gedung E FKIP. Sedangkan untuk cabang lomba Khatthil Quran (kaligrafi) putra maupun putri di selasar NHIC (Nurul Huda Islamic Center).
“Harapannya, semoga ada bibit-bibit baru yang terjaring lewat MTQ ini, terutama mahasiswa UNS sendiri. Selain itu, agar MTQ ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan dan menang, tetapi sebagai sarana bagi kita untuk semakin dekat dengan alquran dan semakin cinta dengan alquran,” terang Asma. [azaria.red.uns.ac.id]
