Berbagai Inovasi Karya Mahasiswa UNS Dipamerkan dalam Penarikan KKN di Wonogiri

UNS — Berbagai produk inovasi mahasiswa dipamerkan dalam kegiatan penarikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta di Kabupaten Wonogiri. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UNS, Prof. Kuncoro Diharjo, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Penelitian Pengembangan (Litbang) Kabupaten Wonogiri, Sunarno, jajaran pejabat di lingkungan Kecamatan Eromoko dan Kelurahan Ngadirejo, serta mahasiswa KKN UNS yang berlokasi di Wonogiri.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (24/2/2021) ini diadakan serentak secara simbolis di lima  Kabupaten, antara lain Wonogiri, Klaten, Sragen, Boyolali, dan Sukoharjo. Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UNS, Prof. Kuncoro Diharjo sangat mengapresiasi berbagai luaran kegiatan KKN mahasiswa.

“Saya sangat bangga dan mengapresiasi rekan-rekan mahasiswa yang sudah menciptakan produk-produk bermanfaat. Inovasi dan kreativitas mahasiswa sangat bagus, mulai dari membuat sabun colek menggunakan minyak jelantah, batik jumputan, nugget dari daun kelor, dan produk-produk lainnya,” ungkap Prof. Kuncoro.

Pujian tidak hanya datang dari pihak UNS saja, tetapi juga dari Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Melalui Sekretaris Bappeda dan Litbang Wonogiri, Sunarno mengungkapkan bahwa program-program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNS sangat membantu dalam pemberdayaan masyarakat.

“Saya ucapkan terima kasih kepada UNS yang sudah mengirimkan mahasiswa untuk melakukan pengabdian di sini. Apresiasi sebesar-besarnya atas berjalannya berbagai program KKN, semoga dapat berkelanjutan sehingga mampu menambah produktivitas masyarakat,” jelas Sunarno .

Saat sesi pameran, salah seorang mahasiswa penggagas sabun colek berbahan minyak jelantah menjelaskan bahwa dalam proses pembuatannya membutuhkan beberapa bahan tambahan.

“Minyak jelantah yang mau diolah diberi arang aktif supaya menghilangkan sifat minyaknya dan jernih. Setelah itu disaring menggunakan kertas saring dan diberi air putih. Kemudian diberi KOH sebagai bahan pembuat sabun, kalau sudah nanti dimixer menggunakan mixer. Kalau diaduk biasa minyak tidak bisa mengental, jadi harus pakai mixer,” terang Alfaro, penggagas sabun colek berbahan minyak jelantah.

Sebelum mengakhiri acara, Prof. Kuncoro berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk terus mengembangkan skill selama kuliah, khususnya saat KKN.
“Saat KKN, setidaknya mahasiswa mampu mengembangkan beberapa skill antara lain komunikasi, berpikir kreatif, manajemen masalah, dan kerja sama,” pesan Prof. Kuncoro. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content