Jelang Dies Natalis UNS ke-44, Rektor Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru

UNS – Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho kembali mengukuhkan tiga Guru Besar Baru. Ketiga Guru Besar yang dikukuhkan tersebut ialah Prof. Ir. Winny Astuti, M. Sc., Ph. D sebagai Guru Besar Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota pada Fakultas Teknik (FT), Prof. Dr. Eng. Agus Purwanto, S. T., M. T sebagai Guru Besar Ilmu Teknik Kimia pada FT, dan Prof. Dr. Asrowi, M. Pd sebagai Guru Besar Bidang Bimbingan dan Konseling pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar yang digelar di Gedung Auditorium G. P. H Haryo Mataram, Rabu (26/2/2020), Guru Besar yang dikukuhkan masing-masing menyampaikan pidato inaugurasinya.

Di hadapan pimpinan universitas, sidang senat, dan tamu undangan yang hadir, Prof. Winny Astuti membacakan pidato inaugurasinya yang berjudul ‘Pembangunan Perumahan Berbasis Masyarakat Sebagai Upaya Pengentasan Kemiskinan Kota`. Di awal pidatonya, Prof. Winny Astuti menjelaskan bila pidato inaugurasinya ditujukan untuk menjelaskan salah satu dari isu besar dalam pembangunan perumahan permukiman yang ada saat ini.
“Ini merupakan kepedulian saya selama ini terhadap isu perumahan permukiman di dalam konteks perencanaan wilayah dan kota, terutama terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan sebagaimana dicanangkan di dalam Sustainable Developmenet Goals (SDGs),” ujar Prof. Winny Astuti.

Prof. Winny Astuti juga mengatakan bila salah satu model yang dikembangkan terkait dengan Community-based Housing Developmenet (CBHD) sebagai upaya pengentasan kemiskinan adalah konsep model pemberdayaan masyarakat permukiman kumuh sebagai upaya pengentasan kemiskinan perkotaan yang berkelanjutan, beberapa caranya adalah dengan strategi pendekatan perumahan yang mengarah pada ‘Strategi Pengentasan Kemiskinan’, pelibatan masyarakat sebagai stakeholder, dan keterlibatan semua aktor pelaku dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan monev pembangunan perumahan.

Selanjutnya, Guru Besar kedua FT UNS yang dikukuhkan, Prof. Agus Purwanto, menyampaikan pidato inaugurasinya yang berjudul ‘Baterai: Sumber Energi Inovasi Masa Depan.’ Sebagai Guru Besar baru, Prof. Agus Purwanto telah menerima sejumlah penghargaan bergengsi. Diantaranya Doctoral Scholarship yang diberikan oleh Monbukagakusho: Education, Culture, Sports, Science, and Technology (MEXT) Japan pada tahun (2004-2008) dan Academic Leader Bidang Teknologi dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada tahun 2018.

Dalam pidato inaugurasinya, Prof. Agus Purwanto, sempat menyinggung inovasi energi masa depan yang akan membentuk masa depan manusia. Inovasi yang dimaksud tersebut adalah baterai.
“Dalam jangka panjang, teknologi dengan tingkat polusi yang minimal sangat mendukung kehidupan bumi yang berkelanjutan. Saya sangat meyakini hampir seluruh kegiatan kita akan ditopang oleh peralatan yang energinya dipasok dari baterai dimasa mendatang,” ujarnya.

Usai kedua Guru Besar FT UNS menyampaikan pidato inaugurasinya, Guru Besar FKIP, Prof. Asrowi membacakan pidato inaugurasinya yang berjudul ‘Konseling Spiritual Sebagai Alternatif Penguatan Karakter Era Society 5.0 di Dunia Pendidikan`.

Prof. Asrowi menyoroti tingginya persentase remaja yang mengalami tindakan kekerasan. Hal tersebut ia katakan berdasar data yang dihimpun Data Badan Sensus Amerika yang menunjukkan bila 60 persen dari populasi remaja terpapar tindakan kekerasan.

“Laporan Pusat Pengendalian Gangguan Sosial DKI Jakarta juga mengatakan bila terdapat 0,08% atau 1.318 dari 1.647.835 siswa SD, SMP, dan SMA terlibat aksi tawuran. Dan angka ini terus meningkat,” ucap Prof. Asrowi.

Melalui pidato inaugurasinya, Prof. Asrowi mengingatkan bila konseling spiritual merupakan hal yang penting. Hal tersebut ia ungkapkan karena kehidupan modern saat ini telah memberikan suasana kehidupan yang tidak memberikan kebahagiaan batiniah dan menimbulkan rasa kehampaan hidup. Tujuan bimbingan konseling spiritual yang dikatakan Prof. Asrowi ditujukan untuk memantapkan identitas spiritual kepada Tuhan, memperkuat keyakinan kepada Tuhan bahwa dirinya mampu mengatasi masalah, dan menambah kekuatan kepercayaan diri, menguji dan memperbaiki keyakinan dan praktek spiritual yang tidak berjalan dengan baik.

Di akhir jalannya Sidang Senat Terbuka, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, menyampaikan sambutannya. Ia menyambut baik datangnya tiga Guru Besar Baru UNS jelang Dies Natalis UNS ke-44. Prof. Jamal berharap kehadiran Guru Besar baru dapat menjadi bukti bahwa kapasitas akademik dan intelektualitas mampu bersaing dengan kecanggihan teknologi di era Revolusi Industri 4.0.

“Terus terang kami bangga dengan lahirnya kembali Guru Besar UNS yang dari segi usia masih relatif muda, sehingga masa pengabdian, produktifitas, dan prospek pengembangan karir yang bersangkutan masih sangat panjang. Kehadiran Guru Besar dengan kapasitas akademik dan intelektualitas yang tinggi diyakini paling mampu berdamai dan hidup berdampingan ditempat kerja dengan kecerdasan buatan dan kecanggihan mesin di era 4.0,” ujar Prof. Jamal. Humas UNS/ Yefta

Skip to content