International Office Universitas Sebelas Maret (IO UNS) Surakarta bekerja sama dengan ALFALINK menggelar sosialisasi informasi beasiswa, Selasa (5/4/2016). Bertempat di Aula Gedung Pascasarjana UNS, acara sosialisasi ini menghadirkan Imam Santoso sebagai pembicara. Imam Santoso adalah salah seorang penerima beasiswa ADS (Australian Development Scholarship) yang kini dikenal dengan AAS (Australia Awards Scholarship) di tahun 2004. Acara ini bertujuan untuk menyosialisasikan perihal informasi beasiswa yang dapat diperoleh oleh para peserta yang ingin melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Acara ini dibuka untuk umum sehingga tak hanya kalangan mahasiswa saja yang hadir melainkan juga kalangan dari luar UNS.
Dalam sosialisasi ini, Imam Santoso menerangkan mengenai macam-macam beasiswa yang dapat diperoleh para peserta berdasarkan jenjang pendidikan masing-masing, beasiswa LPDP dan Dikti merupakan di antaranya. Di dalam sesi pengenalan beasiswa ini, dijelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh peserta jika ingin melamar beasiswa. “Yang paling penting adalah tentukan konsentrasi apa yang akan diambil, baru memilih universitasnya, kemudian baru lengkapi persyaratan,” terang Imam. Imam juga menyertakan kiat-kiat khusus agar dapat menjalani studi dan menyesuaikan diri di negeri orang agar tidak merasa shock. Selain persyaratan administrasi yang harus diurus, menurut Imam para peserta juga harus memperhatikan berbagai kemungkinan yang akan dihadapi ketika tinggal di luar negeri, seperti mahalnya biaya hidup dan perbedaan budaya.
Ketua IO UNS, Taufiq Almakmum menegaskan bahwa sekarang ini begitu banyak kesempatan mendapatkan beasiswa bagi mahasiswa di berbagai jenjang pendidikan. “Beasiswa itu sekarang betebaran dimana-mana. Kesempatan terbuka lebar bagi siapa saja yang mau mencari. Oleh karena itu, acara ini tujuannya memberikan informasi, sosialisasi bagi kalian (mahasiswa) yang ingin mencari dan ingin melanjutkan studi. Implikasi lebih lanjut, semoga acara ini bisa memberikan arahan dan pengembangan karier agar tidak hanya mencakup wilayah Solo saja,” tutupnya.[] (anggi.red.uns.ac.id)
I
