UNS Cultural Night 2018 Dengungkan Pesan Keberagaman

UNS – Keragaman budaya dan bahasa antar negara di dunia tak menghalangi para stakeholder di dunia pendidikan untuk saling menghargai satu sama lain. Berangkat dari hal tersebut, International Office Universitas Sebelas Maret (IO UNS) Surakarta menggelar UNS Cultural Night 2018 untuk memupuk toleransi dan sikap menjunjung tinggi nilai keberagaman tersebut di lingkup universitas. UCN 2018 yang rutin digelar setiap tahun tersebut bertempat di Gedung Auditorium UNS pada Kamis (10/5/2018). Sebanyak 17 negara berpartisipasi dan unjuk kebolehan untuk menampilkan berbagai kebudayaan yang dimiliki.

UNS Cultural Night yang memiliki tema berbeda setiap tahunnya tersebut merupakan malam berbagi antar mahasiswa internasional yang belajar di UNS.

Cultural Night itu sebetulnya malam berbagi dan sharing dan juga untuk menyadari bahwa kita hidup di dunia ini cukup beragam. Ya jadi artinya yang selalu kita dengungkan adalah pesan keberagaman itu indah dan tidak menjadi penghalang untuk saling berbagi,” jelas Taufiq Al Makmun selaku ketua bagian IO UNS.

Mahasiswa Internasional UNS tengah berbincang dalam acara UNS Cultural Night 2018

“Apabila kita bisa saling mengenal kita bisa saling bertukar kebudayaan, seperti makanan, gaya busana, dan berbagai pertunjukan,” tambah Taufiq.
Tidak ada yang berbeda pada UNS Cultural Night tahun ini, hanya saja Indonesia membawakan kebudayaan Lombok sebagai pembuka acara. Selain itu hadir pula delapan calon mahasiswa asal Jepang yang akan belajar di UNS.

UNS Cultural Night tahun ini mengangkat tema “Reminiscing the Future” sebagai langkah untuk menjadi lebih baik di masa depan dengan keberagaman.

“Tema UNS Cultural Night pada tahun ini adalah Reminiscing the Future artinya adalah bagaimana kita bisa memaknai masa depan dengan tepat seperti satu keutuhan masa lalu, masa kini, dan masa depan,” ungkap Ravik Karsidi, Rektor UNS.

Sebanyak 17 Negara hadir memeriahkan UNS Cultural Night 2018. Mereka adalah Jepang, Vietnam, Vanuatu, Nigeria, Thailand, Amerika, Polandia, Laos, Turkmenistan, Sierra Leone, Peru, India, Prancis, Madagaskar, Timor Leste, dan Myanmar. Mereka diminta untuk unjuk kebolehan dalam hal busana, tarian, nyanyian, dan makanan.

Terdapat pula sesi Fashion Show dimana setiap Negara mempresentasikan busana mereka masing-masing. Jepang dengan Kimononya berhasil menarik perhatian penonton dan memperoleh vote tertinggi mengalahkan negara-negara lainnya.

“Saya baru tinggal di sini selama 7 bulan dan masih belajar bahasa Indonesia. Saya sangat senang dengan acara ini, sangat bagus. Kami sebagai orang asing merasa sangat dihargai dengan adanya acara ini,” jelas Mohammed mahasiswa asal Turkmenistan. humas.red-uns/Imr/Dty

Skip to content