UNS Sosialisasikan Deteksi Dini Thalassemia

Seminar Sosialisasi Deteksi Dini Thalassemia

UNS – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit thalassemia, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama dengan Rotary Club Solo Kartini dan Prodia Surakarta menggelar “Sosialisasi Rotary Cegah Thalassemia” pada Jumat (19/05/2017). Seminar ini digelar untuk memperingati ulang tahun Rotary Club Solo Kartini ke-25.

Bertempat di Ruang Sidang II Gedung Rektorat UNS, seminar ini mengundang Novi Hastuti (apoteker Prodia Surakarta) dan dr. Septin (perwakilan tenaga medis). Thalassemia merupakan penyakit keturunan yang mengganggu sel darah merah. Menurutdr. Septin, tingkat keparahan penyakit thalassemia menurut gejala klinis dibagi menjadi thalassemia mayor, minor, dan intermedia.

“Penderita thalassemia mayor memerlukan transfusi darah berkala seumur hidupnya. Apabila penderita anak tidak mendapatkan perawatan, maka umur hidup mereka biasanya hanya bertahan 1-8 tahun,” jelasnya.

Pemaparan materi oleh Novi Hastuti M.Sc., Apt. pada sosialisasi thalassemia di Ruang Sidang II, Rektorat UNS hari Jum’at lalu (19/05/2017)

Menariknya, anak penderita thalassemia mayor dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi teh, dikarenakan menghambat penyerapan zat besi. Penderita gen mayor tidak dapat menyerap zat besi akibat kurangnya hemoglobin, dan kelebihan zat besi dalam tubuh anak bersifat fatal.

Novi Hastuti memaparkan pentingnya deteksi melalui screening bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan karena umumnya pembawa gen minor tidak menunjukkan gejala. Adapun screening thalassemia terdiri dari hematologi rutin, gambaran darah tepi, ferritin, badan inklusi HbH, analisis HPLC hemoglobin, dan tes presipitasi DCIP.

“Namun untuk deteksi dini, cukup dua indikator yang diperiksa yakni hematologi rutin dan gambaran darah tepi,” tutup Novi. humas-red.uns/Oss/Dty

Skip to content