UNS Loloskan Dua Proposal PHP2D

UNS — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil meloloskan 2 proposal Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI). Hal tersebut diumumkan melalui Surat Kemendikbud No. 1672/E2/KM/2020 pada Rabu (5/8/2020) yang dapat diakses pada laman dikti.kemdikbud.go.id. PHP2D sendiri merupakan program dari Kemendikbud RI untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan kontribusi mahasiswa kepada masyarakat desa agar terbangun desa binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.

Dua proposal yang berhasil didanai tersebut diusulkan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin (KMTM) Fakultas Teknik (FT) dan Himpunan Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita) Fakultas Pertanian (FP) UNS. KMTM FT UNS mengusung judul `Budidaya Jamur Tiram Berbasis Teknologi serta Penerapan Pola Zero Waste Guna Meningkatkan Produktivitas Masyarakat Desa Bakalan`. Sementara itu, HM Pelita FP UNS mengangkat `Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengolahan Jamur sebagai Daya Tarik Pengembangan Eduwisata Berbasis Pertanian di Desa Gondangmanis, Karanganyar`.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Prof. Kuncoro Diharjo mengapresiasi keberhasilan tersebut. Hal ini menandakan bahwa setiap tahun UNS selalu stabil meloloskan dua proposal PHP2D untuk didanai.
“Kami sangat mengapresiasi pencapaian ini, artinya minat mahasiswa dalam melakukan pengabdian masyarakat sangat besar. Melalui program ini semoga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan desa binaan menjadi desa yang mandiri serta program yang dijalankan dapat berkelanjutan,” terang Prof. Kuncoro, Rabu (12/8/2020).

Ketua tim dari KMTM FT UNS, Tri Rahmaji menuturkan program yang diusung tersebut memanfaatkan limbah jerami sebagai media tanam jamur tiram.
“Program kami ini bertujuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan limbah jerami menjadi media tanam jamur tiram di Desa Bakalan dengan konsep zero waste. Selain itu kami juga akan menerapkan teknologi sensor suhu berbasis IoT yang nantinya dihubungkan dengan alat pengkabutan otomatis untuk menjaga temperatur ruang budidaya jamur agar jamur dapat tumbuh dengan baik,” ujar Tri Rahmaji.

Program yang dibimbing oleh Dosen Teknik Mesin FT UNS, Ubaidillah, Ph.D, tersebut berawal dari latar belakang mata pencaharian di Desa Bakalan yang mayoritas merupakan petani. Selama pandemi, mereka melakukan survei mengenai dampak pandemi terhadap perekonomian warga setempat. Didapati bahwa masyarakat yang merantau penghasilannya berkurang drastis bahkan kehilangan pekerjaan.

“Salah satu faktor yang mendorong kami untuk menciptakan inovasi pertanian ini yaitu tingginya jumlah pengangguran dalam usia produktif dan adanya suatu perkembangan IPTEK serta revolusi industri 4.0. Oleh karena itu kami memanfaatkan teknologi dan pola zero waste dalam bentuk budidaya jamur tiram sebagai lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan perekonomian bagi masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Tim dari HM Pelita FP UNS, Riskia Akbar menuturkan usulan program yang dibimbing oleh Dosen Prodi Penyuluhan Komunikasi Pertanian (PKP) FP UNS, Eksa Rusdiyana, M,Sc. Juga berfokus pada budidaya jamur.
“Himpunan kami punya desa binaan yang program-programnya berkaitan dengan PHP2D, akhirnya kami usulkan pendanaan dan kami mengangkat produk unggulan desa yaitu olahan jamur,” kata Riskia Akbar.

Langkah yang akan ditempuh oleh Riskia dan tim dalam waktu dekat ini yakni melakukan pemetaan anggaran untuk program kemudian secara bertahap mengerjakan program yang diusulkan.
“Semoga program pendanaan ini dapat dijalankan dengan baik dan terealisasi di masyarakat serta dapat berkelanjutan untuk menunjang masyarakat yang mandiri nantinya,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content