Pemanfaatan Limbah Tulang Sapi dalam Bentuk Inovasi Bone Ash sebagai Bahan Dasar Pewarna Alami (Slip Enggope) pada Gerabah-Keramik Tradisional

Tulang Sapi/Bone Ash

Peneliti:
Edi Wahyono H
Handayani P
Wulandari

Bone ash adalah salah satu jenis mineral yang dibuat dari limbah tulang hewan melalui proses kalsinasi. Keberadaannya sangat diperlukan bagi industri yang dalam proses kerjanya berkaitan dengan thermal treatment (perlakuan panas dari suhu rendah hingga suhu tinggi). Salah satu keunggulan bahan ini adalah karakternya yang halus, ringan, dan tahan panas suhu tinggi. Dalam aplikasinya sebagai engobe, bone ash dicampurkan dengan slip tanah liat merah dan hitam untuk menurunkan tingkat suhu dan mengikat bone ash agar sesuai dengan suhu slip tanah liat Desa Pager Jurang yang jarak suhunya 450-700 derajat celcius dengan asumsi memanfaatkan karaktereutectic thermal dalam proses pembakaran gerabah. Melalui penelitian pemanfaatan bone ash sebagai bahan pewarna alami yang hasilnya dapat diobservasi dan dievaluasi meliputi kelebihan dan kelemahannya, diharapkan bahwa bone ash memiliki keunggulan kualitas sehingga dapat dijadikan bahan alternatif pengganti pewarna dari bahan cat tembok maupun cat logam dan fernish yang selama ini di manfaatkankan para perajin sebagai pewarna dan dekorasi pada benda gerabah tradisional.

Untitledm

Untitledm

Secara garis besar dapat disimpulkan dalam uji coba aplikasi bone ash sebagai enggope bahan pewarna alamiah bagi industri gerabah paling sederhana ternyata hasilnya juga sangat baik. Yang lebih menggembirakan, para perajin mulai tergugah untuk memanfaatkan limbah tulang dengan swadaya/mandiri. Karena secara teknis proses pembuatannya juga tidak sulit. Bagi para perajin gerabah di Bayat bekerja mengelola api dalam tungku pembakaran sudah menjadi nafas kreatif yang menjadi bagian dari kultur sejak zaman lampau hingga kini. Secara imaginatif di era globalisasi dan perdagangan bebas maka memproduksi bone ash yang didukung tersediannya bahan limbah tulang dengan kualitas unggul bisa mulai di sosialisasikan sebagai produk baru dan lapangan kerja baru di indonesia, dan pada ujungnnya dapat menarik minat investor. [*]

Tulisan ini diterbitkan dalam buku 39 KARYA INOVASI UNS UNTUK INDONESIA oleh LPPM UNS.

Skip to content