200 Alumni UNS Lolos Digital Talent Scholarship

UNS— Program Digital Talent Scholarship (DTS) yang dikembangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam menghadapi era revolusi Industri 4.0 tahun 2019 menyasar para alumni Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Sebanyak 200 orang berbakat digital alumni UNS kategori Fresh Graduate Academy (FGA) terpilih sebagai peserta program DTS. Dari 200 orang tersebut, tiga orang diantaranya merupakan penyandang disabilitas.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Prof. Dr. Widodo Muktiyo, ketika membuka pelatihan bagi peserta di aula Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Senin (8/7/2019) mengatakan, Pemerintah mengembangkan program DTS bertujuan menciptakan generasi milenial yang cerdas sekaligus produktif. Para peserta program yang terpilih, setelah mengikuti pelatihan diminta menumbuhkan ekonomi berbasis digital sesuai talenta masing-masing.  

“Setelah peserta mengikuti pelatihan, mereka harus mengembangkan talenta masing-masing sebagai pelaku ekonomi berbasis digital,” kata Prof Widodo. 

Lanjut Prof Widodo bahwa program DTS tahun 2019 ini memasuki tahun kedua. Pada 2018 lalu jumlah peserta dari seluruh Indonesia hanya 1.000 orang, pada 2019 peserta yang menerima beasiswa meningkat menjadi 25.000 orang dan rencananya pada tahun 2020, penerima beasiswa akan menjadi 50.000 orang.

“Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, pemerintah fokus mengembangkan ekonomi berbasis digital. Sebanyak 200 peserta program DTS dari UNS telah diseleksi Balitbang Kominfo, sehingga dituntut serius dalam mengikuti pelatihan,” imbuhnya.

Kemudian selama dua bulan peserta akan mengikuti pelatihan dengan narasumber dari para praktisi ekonomi berbasis digital. Ke-200 peserta pelatihan dibagi dalam empat kelas, dengan materi pelatihan mencakup berbagai peminatan, diantaranya cyber security (CISCO), big data analytics (AWS), cloud computing (AWS) dan internet of things (AWS).

“Peserta program akan mendapatkan fasilitas berupa Seminar Kit serta uang saku sebesar Rp 750.000 per bulan,” ujarnya. Humas UNS/ Dwi

Skip to content