Beri Ceramah di UNS, Mendikbud RI: Mari Pahami Alquran dan Hadis

UNS – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI), Muhadjir Effendy, beri ceramah menjelang salat tarawih di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Salat tarawih di malam ke-21 Ramadan ini dipenuhi para jemaah, mulai dari rektor dan wakil rektor, pimpinan universitas dan fakultas, mahasiswa, serta masyarakat sekitar UNS. Tarawih kampus ini berlangsung di Gedung dr. Prakosa Kantor Pusat UNS pada Selasa (5/6/2018).

Muhadjir Effendy mengajak seluruh civitas academica UNS untuk lebih memahami maksud dari Alquran dan hadis. Melalui ceramahnya, Mendikbud RI mengenalkan konsep analisis wacana dan metode hermeneutika sebagai upaya untuk mendalami kitab suci. Dengan lebih memahami maksud Alquran dan hadis, seseorang diharapkan mampu mengaktualkan pesan-pesan dalam ajaran agamanya untuk menjawab persoalan-persoalan kehidupan. Selain itu, di era digital ini, masyarakat Indonesia diharap bijak menggunakan media sosial agar tidak menimbulkan perpecahan antarumat beragama.

“Khusus di bulan Ramadan ini, kami mendeklarasikan gerakan membaca kitab suci bagi umat beragama masing-masing. Harapannya adalah setiap hari tanpa meninggalkan kitab suci. Semua agama mengajarkan kebaikan, dan jika setiap orang mau belajar untuk membaca kitab sucinya, insya Alloh akan menjadi baik. Kami berniat bahwa kampus menjadi bagian dari unit sosial yang mengorong setiap individu bisa menjadi lebih saleh atau salehah,” jelas Ravik Karsidi, Rektor UNS.

Berbuka bersama Hafiz dan Hafizah Quran UNS

Sebelum melaksanakan salat tarawih bersama Mendikbud RI, UNS mengadakan acara berbuka puasa bersama dengan hafiz dan hafizah UNS di Rumah Dinas Rektor UNS, Selasa (5/6/2018). Buka bersama ini juga dihadiri oleh segenap jajaran tinggi, dekanat, dan mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ilmu Quran UNS. Setelah berbuka puasa, para hadirin diarahkan untuk mengikuti pelaksanaan salat tarawih bersama di Gedung dr. Prakosa Kantor Pusat UNS.

Ravik Karsidi mengharapkan para hafiz dan hafizah yang tergabung ke dalam Keluarga Huffadz UNS ini nantinya mampu menjadi alumni yang dapat menggabungkan ilmu Alquran dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Rektor UNS tersebut juga mengungkapkan bahwa generasi muda adalah generasi pencerah bangsa dan penggerak kemajuan bangsa.

“Keluarga Huffadz itu merupakan bagian dari Ilmu Quran UNS. Hanya saja, Keluarga Huffadz ini adalah mereka yang tergabung karena sudah memiliki hafalan Alquran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan dan menjaga hafalan para hafiz dan hafizah. Pesan saya untuk teman-teman yang sedang mencoba menghafal Alquran, jangan pernah menyerah, karena ketika kita sudah punya niat, kita pasti bisa,“ ujar Umi, salah satu hafizah UNS, mahasiswa Pendidikan Kimia UNS. humas.red-uns/Zul/Dty

Skip to content