Berlokasi di Delapan Provinsi Indonesia, Inilah Cerita KKN Nusantara UNS

UNS — Pandemi Covid-19 yang mengharuskan para mahasiswa belajar dari rumah bahkan pulang kampung, tidak menyurutkan semangat para mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk mengabdi di masyarakat.

Hal ini salah satunya dapat dilihat pada Kelompok 40 Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS atau yang dinamakan KKN Tematik Integratif Nusantara. Sebuah kelompok KKN yang beranggotakan delapan mahasiswa UNS dan tersebar di delapan provinsi di Indonesia.

Kedelapan mahasiswa tersebut berada di provinsi yang merupakan domisili masing-masing. Yakni Lampung, Batam (Kepulauan Riau), Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Ambon (Maluku), dan Papua Barat. Meskipun berjauhan, mereka tetap berkomitmen untuk menyukseskan KKN ini.

“Oleh karena itu, kami menggunakan nama KKN Nusantara, karena kami ada di berbagai belahan Indonesia dan berusaha berproses untuk membawa manfaat bagi masyarakat di daerah kami, sesuai dengan kemampuan dan kapasitas akademik kami,” ujar Bernadetha Lintang PH selaku Ketua Tim, Jumat (5/3/2021).

Adapun tema besar yang diambil Lintang dan tim adalah Supporting Pemahaman Covid 19: Penguatan Kebiasaan Kenormalan Baru (New Normal) Pada Masyarakat Program KKN Tematik Integratif UNS. Tema tersebut kemudian diturunkan ke dalam delapan program yang dilaksanakan tiap individu.

Tiga program pertama yaitu Sosialiasi tentang Khasiat Bumbu Masak pada Produk Pangan (Batam), Pembuatan Alat Hand Sanitizer dan Pendeteksi Suhu Contactless Berbasis Arduino untuk masyarakat Talang Sari (Lampung), serta Pendampingan Belajar Anak-Anak (Luring) dan Tips Mengerjakan Soal secara Daring (Berau, Kalimantan Timur).

Lebih ke timur lagi, ada Sosialiasi Tentang 3M Terhadap Masyarakat Berbasis Visual untuk masyarakat Pandan Kasturi (Ambon), Pembuatan Wastafel Foot Operated (Sulawesi Selatan), Pembuatan Sign-sign Perilaku New Normal Pada Beberapa Tempat Wisata Senggigi (NTB), Kerja Bakti Pembersihan sampah di Pantai serta Penyediaan Alat Kebersihan di Labuan Bajo (NTT), dan Sosialisasi Pencegahan Covid-19 Menggunakan Sistem Cashless Society (Papua Barat).

“Kami berdiskusi tentang Program Kerja (Proker) masing-masing lewat Zoom setiap minggu saat penyusunan proposalnya, saling tukar masukan, tetapi pelaksanaanya kembali sendiri-sendiri,” imbuh mahasiswi Prodi S1 Desain Komunikasi Visual FSRD ini.

Membangun Indonesia Timur Saat dan Pascapandemi

Selain program individu, KKN Nusantara juga memiliki program unggulan yang dilaksanakan secara tim dan berkolaborasi dengan Kelompok 39. Yaitu webinar bertopik “Membangkitkan Pariwisata Pasca Pandemi di Indonesia Timur” pada 19 Februari 2021 dan “Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan di Indonesia bagian Timur Pada Era New Normal” di tanggal 20 Februari 2021.

Webinar hari pertama yang dikoordinir kelompok 39, mengangkat topik tersebut karena mengingat bagaimana sektor pariwisata Indonesia terkena dampak pandemi. Tidak terkecuali Indonesia bagian timur. Melalui topik ini, mereka berharap dapat membantu masyarakat dalam mengangkat sektor pariwisata meskipun ditengah-tengah pandemi.

Sementara topik hari kedua, dipilih KKN Nusantara karena mereka menilai topik ini sangat penting. Terutama karena di Indonesia Bagian Timur, seperti Maluku dan Papua tidak jarang terdengar perseteruan antar kelompok masyarakat.

“Ditambah dengan kurangnya kesadaran masyarakat tentang menjaga kesehatan selama masa pandemi,” jelas Lintang.

Latar belakang peserta webinar ini pun beragam, seperti masyarakat Indonesia Timur, instansi atau organisasi masyarakat Indonesia Timur, juga para sivitas akademika kampus termasuk UNS.

Berbicara perihal tantangan, Lintang menuturkan, jarak setiap anggota yang berjauhan menjadi kendala tersendiri untuk berkomunikasi dan berkoordinasi. Namun, semuanya dapat berjalan dan setiap anggota sudah melaksanakan program kerja masing-masing dengan baik. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content