Ganjar Ajak Mahasiswa FP UNS Wujudkan Kedaulatan Pangan Bangsa

kuliah umum ganjar
Ganjar Pranowo sedang mengisi Kuliah Umum yang digelar di Fakultas Pertanian UNS pada hari Rabu (24/02/2016) dengan tema Peran Generasi Muda Pertanian dalam Kedaulatan Pangan

SURAKARTA -Menyambut Lustrum VIII Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Fakultas Pertanian (FP) UNS bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Propinsi Jawa Tengah menggelar Kuliah Umum yang bertempat di aula Gedung B FP UNS, Rabu (24/02/2016). Kuliah umum ini mengangkat tema “Peran Generasi Muda Pertanian dalam Kedaulatan Pangan” dan menghadirkan seorang narasumber, yaitu Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Ravik menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih karena bayaknya potensi yang dimiliki oleh Indonesia, tetapi belum dimaksimalkan agar Indonesia bisa berdaulat pangan. Selain itu, Ravik juga menyinggung program swasembada Pajale yang tengah dijalankan pemerintah. Pajale merupakan singkatan dari padi, jagung, dan singkong.

Program swasembada Pajale sendiri sudah mulai menunjukkan hasil, dibuktikan dengan persediaan hasil padi dan jagung yang bisa mencukupi kebutuhan. Hanya saja yang masih menjadi permasalahan adalah hasil kedelai yang masih minim. Akibatnya adalah harus mengimpor kedelai dari negara tetangga. “Seperti kata Bung Karno, kita bukanlah bangsa tempe, artinya sebenarnya kita adalah pemakan tempe, tapi kedelai saja import dari Amerika”, terang Ganjar.

Minimnya hasil kedelai tentu disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah tanaman kedelai yang lebih rawan gagal panen jika dibandingkan dengan padi ataupun jagung yang membuat petani tidak ingin menanam kedelai. Sehingga diperlukan pelatihan intensif kepada petani terkait penanaman dan perawatan tanaman kedelai.

Sehingga tidak hanya peran dari dinas terkait ataupun petani saja, tetapi juga peran para generasi muda (red. mahasiswa pertanian) untuk melakukan penelitian terkait. Selain itu, para generasi muda dapat berperan sebagai jembatan antara petani dan dinas terkait. “Generasi muda dapat menjembatani antara petani dan dinas terkait, karena biasanya mahasiswa sering melakukan penelitian,” tutur Ganjar. Ganjar menambahkan bahwa dengan adanya peran aktif semua pihak, maka kita dapat mencukupi kebutuhan pangan sendiri atau dengan kata lain menjadi negara yang berkedaulatan pangan.[](azaria.red.uns.ac.id)

Skip to content