Javanologi Festivalkan Tayub

Institut Javanologi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNS bersama Yayasan Kertagama, ISI SUrakarta, SRITEX Solo, dan Panitia Dies Natalis UNS ke-36 menggelar Seminar Nasional dan Festival Seni Tayub Nusantara, 7-9 April mendatang. Kepala Institut Javanologi LPPM UNS Sahid Teguh Widodo Ph.D. dalam jumpa pers yang digelar di gedung LPPM UNS, Kamis (29/3/2012), mengatakan, “Kegiatan ini mejadi bagian dari upaya untuk menggali, mengembangkan, dan melestarikan budaya nusantara.”

Sahid mengakui perjalanan hidup seni tayub dari waktu ke waktu menemui cukup banyak kendala berupa anggapan miring dan hujatan hingga pada penolakan. Ia menyadari pentingnya melakukan upaya-upaya konkret guna meluruskan, mengurai, dan merumuskan langkah-langkah strategis sebagai jawaban atas berbagai permasalah tersebut. “Lalu, muncullah keinginan untuk mengundang para seniman pelaku, akademisi, peneliti, birokrat pemangku kebijakan, pengamat, dan pengkhayat kesenian tradisi untuk duduk bersama, melihat secara lebih mendalam satu kekayaan budaya masyarakat dari berbagai sudut pandang,” tutur Sahid.

Lebih jauh Sahid mengungkapkan bahwa seni tayub merupakan seni yang mampu menyedot perhatian dan hati masyarakat hingga beranad-abad lamanya. Eksistensi seni tayub itu terdokumentasi dengan baik dalam Kitab Gatotkaca Sraya, Sumanasantaka, dan lebih jelas lagi dalam Serat Centini.

Rencananya, Seminar Nasional Seni Tayub Nusantara 2012 dengan tema “Penggalian Nilai, Pelestarian, dan Pengembangan Seni Tayub Nusantara sebagai bentuk Keragaman Seni Budaya Bangsa Indonesia” akan digelar di Ruang Sidang Senat lantai 2 pada 7 April dilanjutkan Festival Seni Tayub Nusantara dan Workshop Seni Tayub di Pendhapa ISI Surakarta pada 8-9 April.[]

Skip to content