LPPM UNS Berikan Penyuluhan Warna Alami pada Batik Saji

LPPM UNS Berikan Penyuluhan Warna Alami pada Batik Saji

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret berikan penyuluhan penggunaan warna alami pada industri Batik Saji yang terletak di  Desa Sukoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Senin (23/6/2014). Penyuluhan yang diberikan kepada Batik Saji ini merupakan hasil penelitian tim penelitian LPPM UNS selama tiga tahun terakhir.

Penggunaan warna alami pada produk Batik Saji yang dimaksud adalah menggunakan pewarna yang berasal dari kulit kayu mahoni, kayu tegeran, akar pace, tawas, biji-bijian mlinjo, daun mangga, saren kapur, saren tunjung, bunga jambe, bunga pisang dan sebagainya. Sedang kainnya, Batik Saji menggunakan kain mori, kain prismina, dan kain sutera kualitas super. Namun demikian, Sarah Rum Handayani , dosen Kriya Tekstil yang melakukan pendampingan, tidak memungkiri Batik Saji masih menggunakan tambahan pewarna tekstil. “Proses seperti ini (pewarna alami-red) agak lama dilakukan. Di tahun kedua dan ketiga, saya berikan warna sintetis juga, agar produk ini lebih luas lagi karena peminatnya sangat banyak,” tambah Sarah.

Selama dalam masa pendapingan tim LPPM UNS tiga tahun terakhir, Batik Saji melakukan diversifikasi produk tidak hanya dari segi pewarnaan tetapi juga desain. Batik Saji mengembangkan desain baru namun masih mempertahankan desain-desain lama. “Di samping batik tulis, di tahun ke tiga, saya berikan pengembangan pada proses batik kombinasi, yaitu batik cap yang diberi garis batik tulis,” terang Sarah.[anna red.uns.ac.id]

Skip to content