Mahasiswa FH UNS Inisiasi Gerakan Tasik Lawan Corona

UNS – Mahasiswa asal Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Zakky Musthofa Zuhad, menginisiasi pembentukan Gerakan Tasik Lawan Corona sebagai wujud kepeduliannya terhadap masyarakat Tasikmalaya yang terdampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Saat dihubungi oleh uns.ac.id, Zakky sapaan akrabnya mengatakan apabila di awal pembentukannya, Gerakan Tasik Lawan Corona berhasil menghimpun 8 relawan. Dari jumlah tersebut, hingga saat ini jumlah relawan Gerakan Tasik Lawan Corona terus bertambah hingga mencapai 64 relawan.

“Gerakan Tasik Lawan Corona dimulai pada tanggal 9 April 2020, yang kala itu masih kisaran 8 relawan. Dan, gerakan pertama adalah edukasi masyarakat ‘paham Covid-19’. Hingga akhirnya banyak yang bergabung dengan Gerakan Tasik Lawan Corona sehingga semakin masif. Mereka ada yang berasal dari mahasiswa UNS, ITB, UPI IPB, Unsoed, Unsil, STKS, STAN dan lainnya. Ada juga yang masih kerja yang notabene mereka berasal dari Tasik,” ujar Zakky saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (15/6/2020).

Zakky yang juga merupakan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS tersebut menjelaskan bila Gerakan Tasik Lawan Corona lahir dari keresahannya melihat masyarakat Tasikmalaya yang belum teredukasi, menganggap sepele/ meremehkan bahaya penyebaran Covid-19, dan banyaknya masyarakat Tasikmalaya yang ekonominya terdampak pandemi Covid-19.

Setiap akhir pekan, Zakky bersama rekan-rekan relawan lainnya rutin mengadakan aksi #turuntangan dengan memberikan edukasi akan bahaya penyebaran Covid-19 dan memberikan bantuan berupa masker kain, hand sanitizer dan Sembako minimal 50 paket Sembako setiap pekan. Bantuan yang diberikan Gerakan Tasik Lawan Corona tersebut merupakan hasil donasi yang dihimpun dari masyarakat.
“Kami menghimpun dana dari masyarakat. Jadi, open donasi dan kami juga membuat proposal untuk menawarkan gerakan ke perusahaan. Salah satu gerakan himpunan kreatif kita adanya Gerakan ‘Challenge Serbu’ alias Sepuluh Ribu. Total sudah sekitar 320 paket Sembako, 600 masker kain, dan 100 botol kecil hand sanitizer yang dibagikan kepada masyarakat,” lanjut Zakky.

Selain untuk menyadarkan masyarakat Tasikmalaya mengenai bahaya penyebaran Covid-19, Zakky mengharapkan agar melalui Gerakan Tasik Lawan Corona dapat menjadi wadah bagi pemuda Tasikmalaya untuk berkontribusi kepada masyarakat di masa pandemi Covid-19. Lebih lanjut, Zakky menambahkan bila hingga saat ini terhitung 9 kecamatan di Tasikmalaya sudah mendapatkan perhatian dari Gerakan Tasik Lawan Corona.

“Setidaknya sudah 9 kecamatan yang disinggahi di Tasikmalaya, seperti Cihideung, Cibeureum, Purbaratu, Kawalu, Tawang, Tamansari, Mangkubumi, Sukahening (Kabupaten), Rajapolah (Kabupaten),” ucap Zakky.

Dengan terus berkoordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Daerah (BNPD) Tasikmalaya dan stakeholder lainnya agar pemberian bantuan tepat sasaran, Zakky mengaku senang mendapatkan dukungan dari kedua orangtuanya. Ia juga berharap agar melalui Gerakan Tasik Lawan Corona dapat membantu perekonomian masyarakat Tasikmalaya di masa sulit seperti sekarang ini.

“Gerakan ini sebenarnya direncanakan sampai keadaan Tasik pulih dari Covid-19 dan ekonomi masyarakat sudah membaik. Kisaran Juni akhir kita cukupkan. Harapannya dengan adanya gerakan ini, warga Tasikmalaya bisa tercerdaskan dalam pemahaman Covid-19 dan dalam kebutuhan ekonomi masyarakat bisa terbantu,” ujarnya. Humas UNS/Yefta/Dwi

Skip to content