Menristek Dikti Resmikan Gedung Baru Aknema-PDD UNS

UNS – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir meresmikan gedung baru Akademi Komunitas Negeri Madiun (Aknema)-Program Diploma Dua (PDD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jumat (8/6), di Caruban, Madiun, Jawa Timur. Ke depan, lulusan Aknema-PDD UNS diharapkan menjadi penggerak perekonomian Kabupaten Madiun dan sekitarnya.

Menurut Nasir, pendirian akademi komunitas ini sejalan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo yang mendukung pendidikan vokasi sebagai cara untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terampil. Tahun 2016-2045, Indonesia menghadapi bonus demografi dimana jumlah angkatan kerja mencapai 57,5 persen.

“Apabila tidak diberdayakan dengan baik (SDM-red), bisa menjadi malapetaka,” ujar Nasir, yang didampingi Rektor UNS Ravik Karsidi dan Bupati Madiun Muhtarom.

Di beberapa daerah, akademi komunitas berhasil menciptakan lulusan yang mandiri dan mampu menggerakkan perekonomian daerah. Dia mencontohkan, akademi komunitas di Jepara yang kini sudah berubah menjadi politeknik. Lulusannya bisa membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

M Nasir menambahkan, di era revolusi industri 4.0 paling tidak ada empat hal yang harus dikuasai agar mampu bersaing. Pertama, literasi bahasa Inggris, literasi terhadap data, literasi teknologi, dan perilaku manusia. Sekolah vokasi diharapkan mampu menyediakan SDM yang siap bersaing di era revolusi industri 4.0.

Sementara itu, Rektor UNS Ravik Karsidi menjelaskan UNS merupakan institusi pembina yang sudah menjalankan tugas sejak 2013. Hingga 2018 ini, UNS sudah menjalankan pendampingan selama lima tahun. Hasil evaluasi, kata Ravik, Aknema menunjukkan perkembangan yang baik. Indeks mahasiswa baik. Dalam proses penerimaan, mahasiswa diseleksi sesuai ketentuan, proses pembelajaran dilakukan dengan subsidi dari tiga prodi di UNS, wisuda dilakukan di UNS, serta ijazah diploma tertulis dengan nama UNS.

“UNS menyimpulkan telah terjadi kemajuan sangat signifikan dan merekomendasikan telah cukup baik untuk selanjutnya mengelola sendiri sebagai satu institusi di bawah Kementerian Ristek Dikti. Meskipun demikian, kerja sama antara Kementerian Ristek Dikti, UNS, Pemkab Madiun tidak akan berhenti sampai di sini,”ujar Ravik.

Ravik menjelaskan, berdirinya Aknema diawali dengan surat kesanggupan penyerahan aset seluas 3,5 hektar yg berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Caruban. Komitmen Pemkab Madiun untuk mewujudkan akademi ini sejak awal sangat tinggi. Pemkab Madiun berkomitmen membiayai pembangunan gedung dan menyerahkan dokumen-dokumen pendirian akademi. UNS membantu studi kelayakan pembangunan, statuta, rencana strategis, rancangan akademik, serta sistem penjaminan mutu internal.

“Komitmen Pemkab Madiun luar biasa. Pemkab Madiun meminjamkan seluruh sarana prasarana dan perkantoran. Secara bertahap, melalui APBD memberikan sharing anggaran hibah tahun ini Rp 2 miliar,” ujar Rektor UNS.

Sementara itu, Bupati Madiun Muhtarom menjelaskan, Aknema merupakan embrio berdirinya perguruan tinggi negeri di Madiun. Untuk tahun ini, sudah ada 300 calon mahasiswa yang mendaftar dengan daya tampung hanya sekitar 230 mahasiswa dari tiga program studi. Karena itu, Aknema memberlakukan seleksi.

“Menurut saya, komitmen satu-satunya yang efektif untuk memutus mata rantai kemiskinan adalah sumber daya manusia. Lewat pendidikan, masyarakat bisa mencari solusi jika ada masalah,” ujar Muhtarom.

Bupati Madiun mengaku masih membutuhkan tenaga ahli dari UNS untuk pengembangan Aknema ke depan. Sebab, tenaga ahli yang ada dirasa masih kurang memadai. (Humas UNS)

Skip to content