Peringati Hari Bidan, Himadan UNS Kupas Tuntas Profesi Kebidanan

UNS – Dalam rangka memperingati Hari Bidan Nasional, Himpunan Mahasiswa Kebidanan (Himadan) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar diksusi daring dengan tajuk One Step Closer To Be A Real Midwife pada Rabu (24/6/2020) melalui siaran langsung pada akun Instagram @himadanuns. Diskusi kali ini menghadirkan seorang bidan, Novita Kumalasari sebagai narasumber utama yang berasal dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kalitudu, Bojonegoro, Jawa Timur.

Dalam menjalankan profesinya, bidan memiliki peran dan fungsi sebagai pengelola, pendidik, dan peneliti. Pada konsep bidan sebagai pengelola, bidan bertugas sebagai penanggungjawab program-program seperti promosi kesehatan, surveilans yaitu melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan intepretasi data secara sistemik dan kontinu serta penyebaran informasi pada unit yang membutuhkan untuk dapat diambil tindakan. Bidan juga berperan dalam Pembinaan Penyehat Tradisional (HATRA) . Bidan sebagai pengelola juga bertanggungjawab terhadap kerja sama dengan lintas program dan lintas sektor

Novita menerangkan bahwa pada masa pandemi, peran bidan sebagai pengelola tidak bisa berjalan maksimal.
“Pada era Covid-19, tidak bisa maksimal karena pelaksanaan Posyandu Balita dan Lansia tidak diijinkan, sekolah masih ditutup, pertemuan-pertemuan dibatasi,” terang Novita.

Selanjutnya, bidan sebagai pendidik memiliki tugas untuk memberikan edukasi secara berkelanjutan dan terintegrasi. Bidan juga dapat dijadikan tempat konseling. Penyuluhan massal dalam edukasi juga harus dilakukan oleh bidan. Dalam mengedukasi, menurut Novita, seorang bidan harus adaptif dan komunikatif.

Bidan sebagai peneliti, harus memiliki data-data yang riil. Pada saat meneliti, wajib melakukan dokumentasi. Bidan juga perlu menuliskan apa yang dikerjakan dan mengerjakan apa yang ditulis. Data-data yang telah didokumentasikan akan bermanfaat pada penelitian di masa mendatang.

Ketika seorang bidan terjun ke lapangan, terdapat beberapa pekerjaan riil yang menuntutnya harus serba bisa seperti menjadi pengelola anggaran, menjadi koordinator perencanaan Puskesmas, pejabat pengadaan barang, pejabat pelaksana teknis kegiatan, analis, apoteker, loket, tata usaha, operator IT, bahkan menjadi wartawan.

Adapun, peluang karier bidan dapat ditemukan pada instansi pemerintah maupun swasta. Bidan juga dapat melakukan praktik mandiri berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan, untuk dapat berpraktik mandiri bidan, baik dengan pendidikan akademik maupun pendidikan vokasi wajib mengambil pendidikan profesi.

Pada diskusi daring ini, Novita juga memberikan tips memilih kampus. Pertama, pilih lembaga pendidikan terakreditasi minimal B. Lalu, ambil jurusan yang linier. Terakhir, cari kampus yang menawarkan relasi. Selama masa pendidikan, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan seperti membangun jaringan seluas mungkin, aktif di organisasi, meningkatkan komunikasi dengan alumni, dan menemukan minat dan bakat yang diasah untuk menjadi nilai jual setelah lulus. Humas UNS/Zalfaa/Dwi

Skip to content