UKM IQ UNS Adakan Seminar Alquran di Bulan Ramadan

IQ UNS adakan seminar Al Quran

Aula utama Masjid Nurul Huda Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dipadati puluhan jamaah pada Selasa (23/06/2015). Aula masjid yang biasanya digunakan sebagai tempat salat jamaah putra, siang itu sekitar pukul 13.30 WIB sedang dilangsungkan seminar Alquran. Seminar Alquran yang dibuka oleh Rektor UNS, Ravik Karsidi menghadirkan dua pembicara dalam sesi yang berbeda, yaitu Bhayu Subrata pada sesi pertama dan Riyadh Rosyadi pada sesi kedua.

Seminar alquran sesi pertama dengan pembicara Ustadz Bhayu Subrata yang berlangsung di Aula Utama Masjid Nurul Huda UNS pada Selasa (23/06/2015)
Seminar alquran sesi pertama dengan pembicara Ustadz Bhayu Subrata yang berlangsung di Aula Utama Masjid Nurul Huda UNS pada Selasa (23/06/2015)

Penyajian materi pada sesi pertama seminar Alquran disampaikan oleh pendiri komunitas ODOJ (One Day One Juz), Bhayu Subrata yang lebih banyak membahas tentang komunitas ODOJ. Dengan mengambil tema “Being Walking Qur’an”, Bhayu mengajak para jamaah untuk lebih banyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan, misalnya melalui program Ngapal (Ngaji di atas kapal), Ngaret (Ngaji di atas kereta), dan program lainnya.
Sesi pertama berakhir menjelang azan ashar. Maka seusai tanya jawab, panitia menutup sementara seminar alquran yang diselenggarakan oleh UKM IQ (Ilmu Quran) UNS tersebut. Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB, seminar alquran sesi kedua dibuka kembali dengan pemateri Riyadh Rosyadi. Pria asal Magetan, Jawa Timur yang juga berprofesi sebaga terapis alquran ini menjelaskan tentang fungsi al-Qur’an yang dapat digunakan sebagai obat. “Alquran ini sebagai syifa’ (obat). Rasulullah pun menganjurkan menggunakan ayat–ayat alquran sebagai penyembuh,”ujar Riyadh sembari menukil bacaan ayat alquran.
Dengan adanya seminar Alquran tersebut, panitia berharap dapat memotivasi seluruh kalangan untuk lebih meningkatkan membaca alquran khususnya di bulan Ramadan. “Harapannya semoga dapat memberikan motivasi kepada semua kalangan bahwa untuk membaca alquran bukan pada waktu yang luang, tapi kitanya yang harus meluangkan waktu,”terang koordinator acara, Rita Yuliningsih disela-sela berlangsungnya seminar tersebut.[] (afifah.red.uns.ac.id)

Skip to content