Matching Fund Kedaireka UNS Sukses Ciptakan Panel Surya Berbasis Zat Warna

Matching Fund Kedaireka UNS Sukses Ciptakan Panel Surya Berbasis Zat Warna

UNS — Pusat Unggulan Iptek (PUI) Perguruan Tinggi (PT) Teknologi Penyimpanan Energi Listrik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil membuat panel surya berbasis zat warna. Capaian baru ini tak lepas dari kolaborasi yang terjalin dengan UMG Idealab Indonesia dalam program Matching Fund Kedaireka 2022.

UMG Idealab sendiri merupakan perusahaan yang membangun dan berinvestasi dalam start-up teknologi tahap awal. UMG Idealab dalam program Matching Fund Kedaireka tahun 2022 ini berperan sebagai mitra dalam proses pengembangan teknologi ini.

Kepada uns.ac.id, tim riset UNS tersebut menjelaskan bahwa panel surya berbasis zat warna memiliki prinsip kerja khusus. Panel surya berbasis warna akan menangkap sinar matahari dan mengkonversinya menjadi energi listrik. Konversi energi memanfaatkan eksitasi elektron yang terjadi pada zat warna yang digunakan. Teknologi ini disebut dengan Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC).

Pengembangan teknologi ini dilatarbelakangi oleh ketersediaan energi matahari yang melimpah dan kebutuhan energi di Indonesia yang semakin besar. Hal tersebut menginspirasi tim riset untuk mengembangkan sel surya generasi ketiga. Tujuannya untuk mengoptimalkan kinerja sel surya yang telah ada yaitu sel surya silikon.

Keunggulan dari DSSC ini yaitu mampu menyerap cahaya pada intensitas rendah, proses pembuatan yang mudah, ramah lingkungan, dan bahan tidak beracun. Oleh karena itu, DSSC ini bisa dikombinasikan dengan sel surya silikon agar mengoptimalkan kinerja pada intensitas cahaya yang rendah.

Menariknya, sel surya DSSC ini dapat dibuat dalam berbagai warna bahkan transparan.  Sehingga penerapan sel surya DSSC ini bisa menjadi solar windows, yakni jendela yang mempunyai multifungsi sekaligus dapat mengkonversi energi listrik.  Hal ini di masa depan dapat diterapkan dalam bangunan yang terintegrasi photovoltaics (BIPV) dan dibuat dalam berbagai warna. 

“Alasan utama dalam mengembangkan teknologi ini adalah DSSC mampu menyerap cahaya dalam intesitas rendah sehingga mampu menghasilkan energi meskipun pada sore hari,” tutur Ketua Pengusul program Matching Fund Kedaireka, Prof. Dr. Agus Supriyanto, S.Si., M.Si. dalam rilisnya, Selasa (27/12/2022).

Produk riset ini menghasilkan modul DSSC berukuran 40 cm x 40 cm dengan luaran energi listrik sebesar 9 Volt dan 120 mA di bawah cahaya matahari. Tegangan dan arus yang dihasilkan tersebut mampu menghidupkan lampu LED atau kipas mini.

Pengembangan teknologi modul DSSC ini juga sejalan dengan komitmen UMG Idealab Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim dengan upaya pemerataan energi baru dan terbarukan di Indonesia, salah satunya memanfaatkan energi matahari. Dukungan UMG Idealab Indonesia kepada tim riset UNS berupa penyediaan bahan baku komponen penyusun DSSC dan fasilitas peralatan serta pengujian performa DSSC. Selain itu, UMG Idealab Indonesia melalui PT LECTRO ENERGI SEMESTA akan membantu mengkomersialkan produk akhir atau purwarupa modul DSSC berupa solar window. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content