Mahasiswa UNS Optimalkan Aplikasi Penangkal Radikalisme

UNS – Radikalisme dan terorisme telah menjalar ke berbagai sendi kehidupan masyarakat. Bahkan, Perguruan Tinggi yang diketahui sebagai pusat pengetahuan juga tak luput dari penyebaran paham tersebut. Menyadari hal itu, sekelompok mahasiswa dari program studi PPKN Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengajukan sebuah langkah cerdas untuk menangkal radikalisme di kalangan mahasiswa. Yaitu, dengan mengoptimalkan peran aplikasi getar media melalui Komunitas Pancasila.

Mahasiswa yang terdiri dari Arin Wahyuni, Ratih Nur Indah Sari dan Mela Fitria Wahyuningsih berpendapat mahasiswa sering menjadi sasaran empuk radikalisme lantaran sangat familiar dengan dunia maya, sementara dunia maya merupakan tempat penyebaran paham-paham yang masif oleh kelompok radikal. Oleh karena itu, pencegahan radikalisme menggunakan aplikasi Getar Media dirasa merupakan cara yang tepat.

Hanya saja aplikasi yang diluncurkan Pusat Media Damai BNPT itu belum sepenuhnya optimal, mengingat belum banyak masyarakat termasuk mahasiswa yang tahu. Hal ini terlihat dari sedikitnya jumlah pengunduh aplikasi di play store yang hanya sekitar 1000 orang. Jumlah ini tentu kalah jika dibandingkan dengan aplikasi media sosial populer seperti Whatsapp dan Instagram.

Untuk itu, Arin bersama timnya berpikir untuk membentuk Komunitas Pancasila sebagai upaya mensosialisasikan aplikasi Getar Media. Komunitas Pancasila merupakan wadah bagi mahasiswa untuk melakukan aksi perdamaian yang mencegah radikalisme dan terorisme dengan program yang ditawarkan. Dalam Komunitas Pancasila, nantinya akan diadakan diklat operasional Aplikasi Getar Media untuk anggota dan mahasiswa. Sebagai tindak lanjutnya, diselenggarakan pula seminar, diskusi publik, dan kampanye perdamaian.

Dibantu dosen pembimbing Rima Vien Permata Hartanto, S.H., M.H, gagasan cemerlang ini berhasil mengantarkan tim PKM Arin berhasil lolos di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-31 di Universitas Negeri Yogyakarta, 28 Agustus-2 September 2018.

“Harapannya jika gagasan ini terwujud maka radikalisme di kalangan mahasiswa akan mengalami penurunan bahkan tidak ada sehingga mahasiswa sebagai pemuda terselamatkan dari pemikiran-pemikiran yang menyesatkan,” kata tim Arin dalam keterangan pers. Humas UNS

Skip to content