UNS — Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan pemutaran film pendek. Pemutaran film Cinekom 2022 ini digelar di Aula FISIP UNS. Film-film yang diputar merupakan karya mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2019 yang mengambil mata kuliah Video 2.
Terdapat 9 film yang terdiri atas 6 film dokumenter dan 3 film pendek. Keenam film dokumenter tersebut berjudul Cengkerama, Ajeg, Arti Nilai Barang Bekas, Pijar Lentera Hitam, Ingon, Hitam Abu-Abu, dan Kilau Kelabu. Sementera, ketiga film pendek yang diputar berjudul Brankas, Asa, dan Cah Saiki.
Chatarina Heny Dwi Surwati, M.Si. selaku executive produser dan dosen mata kuliah Video 2 menyampaikan bahwa pembuatan film pendek sempat libur dua tahun karena kendala pandemi.
“Saat pandemi, kan engga bisa praktik langsung. Jadi semester kemarin full daring. Semester ini karena sudah boleh luring, jadi kami adakan praktik langsung, istilahnya learning by doing. Ibaratnya seperti katak yang langsung dilempar ke kolam,” jelasnya saat memberikan sambutan dalam penayangan film pada Kamis (7/7/2022).
Selain membebaskan mahasiswa dalam menentukan ide dan pengambilan gambar, Chatarina juga tetap mengawal setiap proses produksi.
Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam mata kuliah ini, Satrio Adhi atau yang kerap disapa Rio mengungkapkan bahwa Ia sangat senang dengan pembuatan film ini. Ia menjadi produser dalam film Cah Saiki. Film yang Rio dan crew produksi ini menceritakan sebuah pesan agar hidup apa adanya dan tidak berpura-pura kaya. Film ini juga dibalut dengan komedi sehingga membuat seluruh penonton tertawa ketika menyaksikan penayangan film ini.
“Ini mata kuliah terseru sepanjang perkuliahan karena praktiknya itu bikin film, apalagi aku pertama kali bikin film pendek dan langsung jadi sutradara. Serunya dapat meskipun agak pusing karena banyak tugas mata kuliah lain yang perlu dikerjain. Aku ibaratin buat healing karena ketemu teman-teman dan ke sana-ke mari pas proses produksi,” ungkapnya.
Rio menambahkan bahwa proses dalam pembuatan film ini memerlukan waktu sekitar dua bulan terhitung dari masa pra-produksi.
“Pada pra-produksi kami bikin script sama script writer. Terus aku dan casting director nyari pemeran lewat open casting, setelah itu reading, produksi, dan ngedit,” pungkasnya. Humas UNS
Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti
