Buka Seminar di FKOR, WR 4 UNS Minta Akselerasi Pembelajaran Sesuai Tuntutan 4.0

UNS – Wakil Rektor (WR) Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta , Prof. Dr. rer. nat. Sajidan membuka jalannya seminar nasional “Intervensi Psikologis Terhadap Peningkatan Performa Pelaku Olahraga” bertempat di Hall lantai 2 Gedung Fakultas Keolahragaan (FKOR) UNS, Sabtu (2/11/2019).

Dihadapan peserta seminar yang hadir, Prof. Sajidan secara khusus mengharapkan agar dengan terselenggaranya seminar nasional ini dapat menjawab tuntutan revolusi industri 4.0 dimana proses pembelajaran tidak hanya bertumpu pada konektifvitas internet saja, namun juga dapat dilakukan melalui forum atau diskusi.

“Di era revolusi industri 4.0 semuanya harus berubah. Sebab dengan adanya digitalitation advance kita harus siap menghadapi segala perubahan yang ada. Selain itu, pembelajaran revolusi industri 4.0 tidak hanya lewat kekuatan internet tapi bagaimana skill yang kita sampaikan kepada mahasiswa dapat memenuhi tuntutan abad 21 atau 4.0,” ujar Prof. Sajidan.

Sejumlah pembicara utama turut dihadirkan dalam seminar nasional kali ini. Mereka adalah Dr. Sapta Kunta Purnama yang merupakan Dekan FKOR UNS dengan materi “Pelatihan Mental untuk Atlet Disabilitas”, Dr. Miftakhul Jannah yang merupakan Ketua Asosiasi Pelatih Mental Olahraga Indonesia dengan materi “Implikasi Latihan Mental Terhadap Olahraga”, dan Guntur Cahyo Utomo yang dikenal sebagai Pelatih Mental Timnas U-19 tahun 2013-2018 yang akan membawakan materi “Persiapan Mental Atlet Secara Menyeluruh dalam Menghadapi Kompetisi”.

Sapta menyampaikan bahwa intervensi psikologis itu bisa menyumbang prestasi juga tergantung dari Cabang Olahraga (Cabor). “Panahan, contohnya, itu sangat tinggi sekali peran intervensi psikologisnya. Disiplin terkait psikologis harus betul-betul diterapkan. Misalnya, mereka dalam kecemasan atau kalut, tidak akan muncul performa terbaik,” imbuh Dekan FKOR UNS, Sapta Kunta Purnama.

Lebih lanjut Sapta Kunta mengaku referensi psikologi olahraga di Indonesia agak sulit. Dan untuk beberapa Cabor bulu tangkis, psikologis olahraga sudah diterapkan dalam pembinaan sejak 1967 silam. “Namun untuk di Cabor lain belum walaupun selama ini sebagian sudah diterapkan, tapi belum maksimal dilakukan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Seminar Nasional, Febriani Fajar Ekawati mengatakan bahwa narasumber yang dihadirkan ini menjelaskan bahwa peran psikologi telah banyak memberikan pengaruh bagi performa atlet.

“Para narasumber ini menjelaskan psikologi telah terbukti memberikan kontribusi terhadap peningkatan performa atlet. Managemen psikologi yang baik akan dapat membantu untuk adaptasi dilingkungan yang baru dan berujung pada keluarnya performa terbaik yang dimiliki oleh atlet,” imbuh Febriani Fajar Ekawati.

Febriani menambahkan stres atlet terjadi karena saat dia mau bertanding atau karena beban latihan yang berat. Jika sisi psikologisnya tidak diintervensi, maka akan berpengaruh dengan perolehan hasilnya. Humas UNS

Skip to content